Lihat ke Halaman Asli

Senja Kala

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah! buka jendelamu Surya sudah merunduk Suramnya mulai sepi Nyaris lenyap cahya yang kelilingi . Bersandarlah! rebahkan bahu lelahmu Teguklah bening yang tertangkup Dalam cawan cinta kasih Yang di saji tangan asih . Berbaringlah! pejamkan segala keluh kesah Bebanmu telah menggumpal basah Sia-sia kau terjang dengan amarah Karena dayamu sudah tengadah . Alun pun bergulung ke tepian. Elang pun melenggang ke sarang Lalu kenapa kau masih melanglang? Ingatlah, rembulan akan datang Sebentar lagi malam menjelang -------------------------------------------------------- (mirip) puisi di tengah rembang petang.. By: Chris Suryo [caption id="attachment_137804" align="aligncenter" width="500" caption="from google"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline