Lihat ke Halaman Asli

Menunggu Film "Mata Tertutup"-nya Garin Nugroho

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_126369" align="aligncenter" width="300" caption="from google"][/caption]

Langkah Garin Nugroho untuk meredam aksi kaum Muslim Fumdamentalis secara nyata patut di apresiasi. Paling tidak langkahnya selangkah lebih maju untuk memberikan pendidikan pada generasi muda Indonesia. Sumbangsih sesuai keahlian yang dimilikinya, yaitu dibidang perfilman. Film yang akan diberi judl "MATA TERTUTUP" ini sebagian besar merupakan kisah nyata. Berisi tentang pola dan metode perekrutan generasi muda menjadi bagian dari gerakan Islam Garis Keras. Film yang mulai digarap bulan Agustus ini dan direncanakan beredar pada bulan November 2011 diharapkan bisa menjadi cahaya terang untuk menuntun anak muda Indonesia, yang secara usia masih dalam proses pencarian jatidiri agar tidak tersesat ke jalur-jalur yang layak dikhawatirkan bangsa ini. Keahlian Garin dalam membesut film-film dokumenter sangat diharapkan mampu menyajikan karya ini dengan detail dan menarik. Mampu memberikan pesan nyata bagi penikmat film Indonesia. Mengingat masih minimnya sosialisasi dan program menanggulangi gerakan-gerakan fundamentalis ini, langkah Garin menyajikan karyanya merupakan sebuah titik nyata perhatiannya terhadap bangsa. Tanpa banyak bicara namun langsung bekerja. Keterlibatan Ahmad Syafii Ma'arif dalam prakarsa pembuatan film ini paling tidak mampu memberikan referensi konstruktif tentang pesan-pesan inti yang layak dan akan disajikan film ini. Dari sisi lain dukungan ini paling tidak sebagai penyeimbang bahwa film bukan bukan dibuat dengan tujuan mendiskreditkan Islam secara umum, namun menyelamatkan Islam dan generasi muda secara nyata. Diluar itu, dari sisi ekonomis layak diprediksikan film ini akan sangat menarik minat kita mengingat tren dalam dunia nyata kekerasan-kekerasan yang timbul karena pengaruh radikalisme ini tetap marak di Indonesia. Dan fenomena yang patut dicermati bahwa pola pikir generasi muda (muslim) Indonesia terindikasi baik secara sadar ataupun pengaruh rekruitmen menuju pada titik yang mengkhawatirkan. Paling film ini pantas menyedot perhatian besar bagi para orang tua, pemerintah dan instansi terkait ataupun generasi muda Indonesia itu sendiri. Secara sederhana, film ini akan banyak ditonton dan kecil kemungkinan untuk merugi. Satu hal yang patut dicatat. Mengingat film ini masih dalam tahap pembuatan, yang jika dilihat dari schedule-nya lumayan singkat. Diharapkan Garin tidak kehilangan momen untuk menyajikan film ini semenarik dan sesempurna mungkin, baik dari detail, ataupun jalan cerita yang menggugah/mengena dan tidak membosankan. Dan lagi perlu diantisipasi lebih lanjut akan adanya kemungkinan gagalnya proyek ini meski secara teknis sudah rapi dan mantap. Yaitu harus di telaah dan dijaga jangan sampai film ini gagal tayang karena faktor non teknis. Karena tidak dapat dipungkiri film ini akan mengangkat isu sensitif, terkait dengan benturan dan gesekan yang mungkin terjadi terhadap kepercayaan yang dianut sebagian besar rakyat Indonesia secara statistik. Jangan sampai terjadi adanya penolakan dari golongan tertentu yang mungkin pemahamannya berbeda dan dimungkinkan karena menganggap film ini nantinya akan menghina/melecehkan Islam. Mudah-mudahan saja hal itu tidak terjadi. Mari kita tunggu tontonan berbobot dari Bung Garin Nugroho ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline