Lihat ke Halaman Asli

Perang Makanan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada kecamuk perang insan

beradu urat untuk katakan

mana yang boleh

atau tidak boleh

untuk dimakan

dari tentang siapa yang pantas

memberi tanda pada kemasan

.

Hiruk pikuk jauh kesudahan

melebar

membakar

mengusik tuhan-tuhan bertengkar

bungkus-bungkus manusia

dibuat oleh manusia

dinilai oleh manusia

manusia yang sering lupa

saling santap antar manusia

.

Entah hendak ke mana

akhir wacana di lingkar meja

mungkin ketika

Sang Bapak dan Ibu sadar

akhiri petuah dan busa doa

di depan piring-piring tengkurap

bakul nasi yang tiada terisi

dan anak-anak kurus bertanya

“ mana hidangannya..?

kami lapar..!”

.

.

C.S.

telur dan ayam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline