dan dia selalu membawaku kembali kepadamu
untuk berhenti dan bertarung
untuk mencinta dan bertaruh
untuk sekedar mensyukuri adanya sebuah insan dikenal
untuk sekedar memahami seni kehidupan yang pelikdan dia selalu membawamu kembali kepadaku untuk ada di sini
untuk menyaksikan kediaman yang berdarah
dan pilu yang berpelu
dan kita kembali bersama saling memandang
memandang diri yang buram
setidaknya
selalu ada tempat kita untuk kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H