Dia bersuara menghancurkan hening malam.. tak ada yang mendengar..
Ibunda meraung mengiba yang Kuasa.
Kumpulan doa bersautan dari mulut ke mulut, mencoba membelah langit di mana Sang Hyang Widhi bertakhta,
meski cucuran tangis bercampur sengatnya peluh, tak pelak membungkam harap. .
Putus sudah.
Sukma yang telah cerai dari raga serupa minyak tak tercampur air,
Ibunda hatinya terhempas perih dan tak sanggup pula ditahannya.
Bak ngengat terpikat cah'ya lilin, tak terlepas genggam tangan ibunda terhadap putranya.
Makin larut malam memanggil dingin, makin khusyuk permintaan hamba.
Sungguh malang nasib ternyata, Sang Empu Hidup tak sembunyikan akhir hayat makhluk-Nya.
Hanya ibunda yang tak tahan, mungkin ingin ikut dia katakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H