Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Sulit Tentukan yang Cantik dan Jelek? Ini Kisahnya

Diperbarui: 24 April 2019   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengapa yang cantik dan yang jelek sering buat bingung? Sering ditemukan, ada wanita cantik, tapi dapat suami yang tidak ganteng; atau sebaliknya, pemuda ganteng dapat istri yang kurang cantik menurut pandangan orang lain. Tidak heran, orang bingung mengukur standar kecantikan atau kegantengan; dan juga tidak paham apa ukuran orang ganteng dan jelek. Mungkin kisah dibawah ini bisa beri pencerahan untuk yang sedang galau dengan ini.

Dahulu kala, di suatu desa terpencil, tinggallah dua orang gadis. Yang satunya cantik, berpakaian indah dan mahal, kulit mulus, hidung mancung, tidak putih dan juga tidak hitam. Sawo matang. Segala ukuran untuk kecantikan, ia miliki. Semua orang meyapanya: si cantik. Yang satunya: jelek. Pakaian compang camping; pendek, gemuk, pesek, dan segala standar kejelekan ia miliki. Semua orang memanggilnya: si jelek dan buruk rupa.

Suatu sore yang sejuk, si cantik pergi ke kali. Melihat air yang jernih, bersih, ia pun menanggalkan pakayannya, lalu mandi. Ia sungguh menikmatinya. Kebetulan, si jelek melewati tempat itu. Ia melihat bahwa si cantik sedang mandi dan membiarkan semua pakayannya di pinggir kali. Ia pun berbuat hal yang sama. Menanggalkan pakayannya dan menceburkan diri di kali itu. Mereka berdua benar-benar menikmati mandi sore itu.

Namun tak berapa lama, si jelek cape. Ia keluar dari kali. Sedangkan si cantik terus menikmati jernihnya air. Tak berpikir panjang, si jelek, mengeringkan badan. Ia mencuri dan mengenakan pakayan si cantik. Lalu ia pergi tanpa rasa bersalah. Tak berapa lama, si cantik pun keluar dari kali, dan ia kaget karena tak ada lagi pakayannya. Untuk tidak berjalan pulang telanjang, ia terpaksa mengenakkan pakayan si jelek.

Dikatakan, sejak saat itu manusia menjadi sulit membedakan antara yang jelek dan cantik. Yang jelek pakai pakayan yang baik, indah, dan mereka menjadi cantik. Demikian juga sebaliknya, yang cantik, memakai pakayan yang buruk, mereka jadi jelek. Dan sejak saat itu juga, manusia mulai sadar bahwa ada ada orang jelek secara fisik, tapi hatinya cantik dan baik; dan ada orang cantik fisik, tapi punya hati yang kacau dan penipu. Demikian kisahnya, sehingga sampai sekarang orang tetap bingung dan sulit mengatakan ini cantik dan itu jelek. Cantik dan jelek menjadi sangat relatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline