Lihat ke Halaman Asli

Reklamasi yang Penuh Kontroversi dan Dampak Baik Buruknya untuk Negara

Diperbarui: 11 Juli 2020   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reklamasi (Sumber : CNN)

                                       Ketika Anies Baswedan, sang Gubernur DKI Jakarta mengijinkan dan membuka kembali kebijakan Reklamasi, sontak masyarakat langsung banyak yang menyerang Anies dan mengatakan bahwa Anies melanggar janji kampanyenya sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

Meskipun Anies mengatakan bahwa wilayah Reklamasi yang diizinkan tersebut nantinya akan dibangun sebuah Museum bernuansa Islami, akan tetapi masalah ini tetaplah menimbulkan polemik yang cukup berkepanjangan di kalangan masyarakat.

 Reklamasi memang sudah menjadi masalah yang memunculkan konflik dan perdebatan dalam dunia politik dan sosial Indonesia.Mulai dari Teluk Jakarta hingga Teluk Benoa, masalah ini seolah tidak ada habisnya untuk terus "digoreng" menjadi kepentingan dan propaganda politik semata. 

Di Jakarta, isu reklamasi terus digaungkan dan diteriakan terutama pada Pilgub DKI Jakarta 2017 antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap pro Reklamasi dengan Anies Baswedan yang dianggap Kontra Reklamasi.

 Bagi pendukung Anies-Sandi dan Cagub Cawagub itu sendiri, kampanye menghentikan Reklamasi adalah sebuah "cara"  bagi mereka untuk menyelamatkan Jakarta dari cengkraman "Naga" yang konon katanya berkuasa di Jakarta. Pada akhirnya Anies berhasil memenangi Pilgub 2017 dengan kampanye tersebut meskipun pada akhirnya Anies "terpaksa" mengijinkan kembali kebijakan reklamasi tersebut 2 tahun berselang.

 Terkait dengan segala polemik Reklamasi, apa saja dampak yang ditimbulkan dari kebijakan reklamasi tersebut ? Apakah hanya sisi negatif saja yang ditimbulkan ? Ataukan ada sisi positifnya ?

 Baiklah, secara sejarah, Reklamasi di Indonesia sudah ada sejak jaman Presiden Soeharto. Reklamasi tersebut pada umumnya dilakukan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki potensi untuk mendongkrak sektor ekonomi dan pariwisata seperti Jakarta dan Bali. 

Mungkin diantara semua proyek reklamasi di Indonesia, Reklamasi wilayah Ancol adalah salah satu proyek paling berhasil di Jakarta. Wilayah Reklamasi Ancol tersebut berhasil dibangun menjadi sektor pariwisata dan jasa seperti pemukiman Real Estate, wisata pantai dan wahana hiburan yang hingga sekarang menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Jakarta yang ramai dikunjungi wisatawan dan menjadi pendongkrak ekonomi wilayah. 

  Bukan hanya di Jakarta, negara-negara maju seperti Singapura dan Uni Emirat Arab (UEA), juga menggunakan proyek reklamasi utnuk mendongkrak dan memajukan wisata dan ekonomi negaranya. 

Contoh di Singapura adalah Pulau Sentosa yang terkenal drngan ikon gondola-nya hingga saat ini menjadi destinasi wisata terbaik nan elit di negara tersebut. 

Begitu juga dengan negara UEA, negara yang terkenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia itu menggunakan wilayah-wilayah Reklamasi untuk membangun distrik bisnis dan pariwisata untuk mengembangkan sektor ekonomi dan meningkatkan pemasukan negara mereka serta mendatangkan investor-investor asing untuk menanam modal. Jadi dampak positifnya adalah, reklamasi sangat bagus untuk meningkatkan ekonomi negara dan sektor pariwisata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline