Mahasiswa Institut Teknologi Bandung melakukan aksi pembaruan dan pengembangan fasilitas guna membangkitkan kembali potensi wisata di Curug Cilengkrang, Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan Master Plan. Kegiatan tersebut digerakkan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam mata kuliah KU4093 Pendidikan Karakter, spesifiknya kelompok 3 atau kelompok yang bertemakan pariwisata yang diketuai oleh Muhammad Dafa Ghifari Alparisi (BE'20).
Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Sabtu (15/4/2023) hingga Minggu (16/4/2023) namun sedari beberapa bulan lalu, penyusunan Master Plan demi pengembangan curug sudah berprogres secara bertahap dan akan di implementasikan sesegera mungkin setelah selesai dirancang pada tanggal 9 Mei 2023 nanti.
Curug Cilengkrang sebetulnya memiliki banyak potensi, menurut pernyataan para mahasiswa yang terikut menjalani program pengembangan ini. Namun karena pandemi, jumlah pengunjung semakin berkurang dan curug jadi tidak terawat untuk beberapa waktu lama. Itu sebabnya, dengan Master Plan yang dirancang oleh para mahasiswa kelompok 3, diharapkan dapat mendorong dan membangkitkan lagi potensi wisata di Curug Cilengkrang. Salah satu potensi unggul yang dimiliki curug ini adalah lingkungannya sangat cocok untuk kegiatan "Mini Hiking".
Mini Hiking adalah kegiatan mendaki gunung atau bukit yang dilakukan secara santai tanpa memerlukan banyak perlengkapan mendaki. Hutan curug ini menawarkan banyak pemandangan indah yang dapat ditemukan semakin dalam kita mendaki.
Lahannya tidak terlalu sulit untuk didaki, namun juga tetap menawarkan petualangan karena juga ada beberapa area yang menantang. Namun semua tantangan dan jerih payah mendaki akan terbayar dengan melihat indahnya curug dan pemandangan di puncak bukit yang sangat indah. Terutama karena ini merupakan Mini Hiking, mendaki ke puncak tidak membutuhkan waktu lama dan tidak memakan banyak energi. Tempat wisata ini sangat cocok bagi pengunjung yang ingin mencari ketenangan & keindahan, dan juga cocok untuk pengunjung yang mencari sedikit tantangan & petualangan.
Tiket Curug Cilengkrang sendiri tidaklah mahal, yaitu sebesar Rp 7.500, dan curug ini buka setiap harinya dari pukul 7 pagi hingga pukul 6 sore. Akses jalan ke curug ini sendiri juga tidak terlalu sulit dan dapat mudah dimasuki mobil maupun motor. Selain trail mini hiking yang santai namun menantang, curug ini juga menyediakan beberapa fasilitas bagi pengunjung, seperti toilet, warung, dan mushola.
Kegiatan mahasiswa ITB tersebut selain merancang Master Plan juga memperbaiki dan membenahi fasilitas - fasilitas yang ada di curug tersebut, yang tadinya tidak terawat selama pandemi. Mulai dari mengepel dan mengecet mushola, membersihkan dan memperbaiki toilet, hingga membenahi pondok warung menjadi tertata dan bersih. Semuanya dilakukan dalam kurun waktu dua hari, ditambah juga dengan menggantungkan banner curug serta menempelkan poster - poster promosi curug di daerah sekitar Desa Cilengkrang.
Hingga saat ini, mahasiswa juga masih aktif dalam meluangkan waktu untuk mempromosikan curug ini kepada sekitarnya dengan membagi poster - poster curug yang berjumlah sekitar 500 lembar. Selain berbagi poster, juga melakukan branding dan promosi melalui media sosial seperti Tik Tok, Instagram, dan Youtube. Semua dengan harapan supaya program ini tidak hanya berhenti saat kegiatan ini selesai, tapi juga dapat terus berlanjut untuk ke depannya dan semakin berkembang lagi.