Salah satu jenis manusia yang tergolong ke dalam berkepribadian gelap yang sering kita temui di lingkungan rumah maupun tempat kerja adalah sosok manipulatif si Narsisitik ini.
Beberapa penjelasan ilmiah yang bisa kita temui di Psychology Today dan sejenisnya menyebutkan bahwa narsisitik ini gemar sekali menyebarkan fitnah.
Mengapa narsistik suka memfitnah orang lain?
Narsistik dan Kontrol
Narsistik adalah mereka yang menggilai mengontrol keadaan apapun termasuk yang tidak berkaitan langsung dengannya sama sekali, sehingga dengan mengontrol keadaan tersebut ia mudah memetakan cara menguasai suatu keadaan. Dengan hal ini, ia bisa membuat siapapun bergantung kepadanya dengan rasa takut atau minimal rasa bersalah korban, dan kemudian mengumpulkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya untuknya.
Narsistik dan Smear Campaign
Berbeda dengan kejahatan dari orang biasa yang membuat fitnah agar ia diterima dan dapat menyingkirkan pesaing nya saja, ini berbeda dari menebar fitnah ala narsistik. Penyebaran fitnah oleh narsistik lebih luas dampak negatifnya daripada kejahatan orang biasa.
Narsistik sangat akrab dengan kampanye fitnah untuk merusak reputasi korbanya dan mengisolasi korbannya tersebut agar tidak ada lagi orang-orang yang memberikan pasokan dukungan kepada korban.
Hal ini berkaitan dengan poin pertama bahwa narsistik sangat menyukai kontrol, apalagi melihat korban tersebut adalah sosok yang memiliki potensi hidup yang positif dan bagus, sehingga dengan kontrol dengan isolasi tersebut narsistik bisa leluasa masuk melakukan love boombing dan future faking , disertai juga perhatian-perhatian palsu agar korban menjadi memiliki ketergantungan kepada si narsistik, dan selanjutnya dengan gampang dimanipulasi dan dieksploitasi oleh narsistik.
Narsistik Menyukai Keributan
Melakukan fitnah kepada seseorang sehingga menimbulkan keributan dan perselisihan juga merupakan salah satu cara narsistik mendapatkan pasokan fuel atau energi dalam hidupnya. Fuel tersebut didapatkan dari respon-respon orang-orang yang termakan kabar fitnahan tersebut, baik emosi kemarahan maupun kesedihan.
Narsistik memang berbeda dari orang normal yang sudah pasti menyukai ketenangan dan kedamaian.
Mengabaikan Fitnah Narsistik
Mengabaikan fitnahan narsisitik dengan elegan dengan menjauhinya, no response, dan tetap berperilaku baik, serta menebarkan senyuman kepada semua orang dengan batasan-batasan privasi tertentu.