Lihat ke Halaman Asli

Word Salad, Sebuah Teknik Pengalihan Kesalahan

Diperbarui: 15 Desember 2024   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Canva.

Pernahkah kamu berbicara untuk mengonfirmasi kebenaran sesuatu hal dari seseorang, tapi malah mendapatkan jawaban yang kata-katanya tidak nyambung yang dipaksakan logis ?

Ibaratnya nih pepatah bilang, "Malu bertanya sesat di jalan". Tapi, kok ini kita sudah bertanya secara baik-baik malah jadi semakin tersesat ya?

Dengan bertanya padanya, harapanmu menemukan jawaban secara jelas dari topik permasalahan yang dibahas. Eh, boro-boro menemukan jawaban, malah makin bingung.

Narasumber (orang yang menjawab) itulah menggunakan teknik Word Salad atau diartikan dalam bahasa indonesia sebagai salad kata.

Apa Itu Word Salad ?

Menurut kamus American Psychological Association, Salad Kata adalah ucapan atau tulisan yang sangat tidak teratur dan hampir tidak dapat dipahami. Biasanya ditunjukan oleh pasien Skizofernia.

Menurut Doctor Ramani Durvasula, Salad Kata adalah kombinasi dari pengalihan kesalahan, tidak menjawab pertanyaan, tidak mengambil tanggung jawab, implusif, dan membebani orang lain.

Dari dua pengertian tersebut, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa Word Salad adalah ucapan-ucapan atau tulisan yang tidak teratur yang disengaja oleh pembicara agar fokus pembicaraan beralih dan seseorang (pendengar) jauh dari kebenaran.

Ini ibarat salad yang diaduk aduk dalam satu wadah. Namun, sayur-sayuranya sendiri kurang segar (bagus).

Word Salah Sebagai Teknik Pengalihan Kesalahan

Umumnya, Word Salad dilakukan oleh para penderita Skizofernia. Namun, untuk yang punya kejiwaan yang tergolong normal, ini sebagai teknik untuk menghindari tanggung jawab.

Menurut Doctor Ramani, ini merupakan teknik yang biasa digunakan oleh para narsistik sebagai kumpulan kata-kata implusif dan marah terhadap respon yang Anda katakan yang tidak mereka sukai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline