Sourdough adalah jenis roti yang tidak menggunakan ragi instan dalam proses pembuatannya. Lain dari roti pada umumnya, sourdough menggunakan ragi alami atau wild yeast sebagai bahan pengembang. Karena prosesnya yang alami, sourdough kerap digunakan sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan roti komersial.
Bahan pengembang roti sourdough ini terbuat dari campuran tepung dan air. Campuran ini disebut sebagai mother dough, yang nantinya difermentasikan selama beberapa hari dan membentuk sourdough starter. Dalam proses fermentasinya, starter ini harus diberi 'makan' setiap beberapa waktu sekali, agar ragi alami dapat berkembang dengan baik. Makanan sourdough starter ini tidak lain dari tepung dan air.
Bagaimana cara sourdough starter bekerja? Sourdough starter dapat diibaratkan sebagai suatu komunitasi, yang di dalamnya terjadi simbiosis antara ragi alami dan bakteri asam laktat. Ragi alami dan bakteri ini hidup di sekitar kita, dan mereka akan berkembang dengan memakan karbohidrat yang ada pada campuran tepung dan air. Ketika kita memberi 'makan' alias tepung dan air yang baru, bakteri dan ragi alami akan semakin kuat dan akan mengeluarkan gas yang nantinya membantu adonan mengembang. Semakin diberi makan dan difermentasi, maka asam laktat dan ragi alami akan semakin kuat, dan nantinya akan memberikan rasa serta nutrisi yang baik bagi suatu makanan.
Setelah difermentasikan, starter ini akan dicampurkan dengan bahan lain untuk diolah menjadi roti. Pada umumnya, starter ini akan dicampurkan dengan tepung, air, dan sedikit garam sebagai pemberi rasa. Bahannya yang sederhana dan alami membuat roti sourdough menjadi pilihan yang lebih sehat dan bernutrisi bagi penggemar roti di luar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H