Alhamdulillah, berkesempatan berkunjung ke pondok pesantren Al-Kautsar di Medan yang didirikan dan diasuh oleh sesepuh NU Buya Ali Akbar Marbun. Ponpes Al-Kautsar sedang mendirikan masjid yang diberi nama Masjid Sayid Al-Maliki.
Nama itu diambil dari nama guru Buya Ali Marbun saat belajar di Tanah Suci Makkah. Alm. Sayid Al-Malikk atau nama lengkapnya Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani adalah seorang alim dan terpandang di tanah suci Mekkah dan termasyhur dalam bidang Hadits. Kepadanya-lah Buya Marbun berguru lama sehingga menjadi alim dan kembali Medan mendirikan pesantren tersebut.
Buya Marbun adalah tokoh kharismatik yang luas pergaulannya, bukan sebatas kalangan Muslim namun juga non-Muslim. Di ponpesnya sering bertamu dan bahkan membuat acara dari tokoh berbagai lintas agama.
Kedatangan tokoh lintas agama ini beliau abadikan dalam nama-nama tanaman kurma yang menghiasi halaman ponpes yang luas tersebut. Setiap tanaman kurma itu ditanam oleh tokoh yang datang dan diberi keterangan nama tokohnya.
Buya Marbun juga panutan bagi Nahdliyyin. Hamapir pada setiap muktamar NU, Buya selalu terpilih menjadi anggota AHWA (ahlul halli wal aqdi), yaitu sebuah komite khusus yang terdiri dari ulama khos yang bertugas untuk memilih ketua umum PB NU.
Baca artikelku yang lain yuk:
Sumpah Pemuda dan Modal Persatuan Bangsa
Histeria Masa dan Fenomena Sosok yang Dicinta dan Dipercaya
Sociopreneur, Aksi Nyata Mahasiswa sebagai Agent of Change
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H