Oleh M Chozin Amirullah, Ketua Gerakan Turuntangan
Beberapa waktu lalu saya mendapat sebuah video kiriman tentang histeria anak-anak muda menyambut idol group asal Korea Selatan di Bandara. Menurut info di di video tersebut, fans tersebut heboh saat menyambut idol group NCT Dream.
Saya sendiri bukan penggemar K-Pop, walaupun terkadang menonton beberapa drama Korea atau film Korea yang menurut saya bagus. Selain Squid Game yang fenomenal dan Parasite yang memenangkan empat kategori Oscar, saya juga sangat menyukai film Joint Security Area.
Kembali lagi pada histeria massa terhadap idol group Korsel, saya kemudian berpikir. Mengapa mereka sampai seheboh itu? Apa yang membuat para anak muda dan remaja tersebut sampai datang jauh-jauh ke bandara untuk menemui artis idola mereka?
Saya mencoba menarik sebuah kesimpulan, bahwa histeria tersebut berawal dari rasa cinta, suka, dan percaya kepada sosok idola. Bila anak-anak muda tersebut tidak cinta, tidak suka, dan tidak percaya pada NCT Dream, bagaimana mana mungkin mereka jauh-jauh datang ke bandara untuk bertemu dengan group idola mereka? Rasanya tidak mungkin.
Anak-anak muda tersebut datang ke bandara atas kemauan sendiri, tentu dengan biaya sendiri. Rasa cinta, suka, dan percaya itu yang menggerakkan mereka. Semua dilakukan dengan rela hati dan juga senang hati agar bisa bertemu dengan sosok idolanya.
Saya lalu berpikir, apakah ada sosok tokoh publik Indonesia yang dicintai seperti idol group di Indonesia? Bila ada, saya akan ikut berbangga. Sebab, ada tokoh publik, apalagi bukan berasal dari kalangan artis, yang benar-benar dicintai rakyatnya.
Akhirnya, pertanyaan yang saya simpan di hati tersebut terjawab setelah mendapat kiriman video dari seorang teman di Medan. Teman tersebut membagikan video tentang penjemputan Anies Baswedan pada 4 November lalu di Bandara Kuala Namu.
Jumlah massanya tidak kalah dengan massa penyambut NCT Dream. Bahkan jauh lebih banyak. Massa yang menyambut Anies sudah menyemut mulai dari terminal kedatangan bandara, di luarnya, sampai parkiran, bahkan sepanjang jalan yang dilalui Anies.
Ingat, di sini Anies datang bukan sebagai pejabat negara. Dia tidak menggunakan fasilitas negara sama sekali. Meskipun dia pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tapi masa jabatannya sudah selesai. Dia datang ke Medan sebagai seorang warga negara biasa. Namun, sambutannya sangat luar biasa.