Gerakan Turuntangan dirintis delapan tahun yang lalu, tepatnya tahun 2013. Gerakan ini muncul sebagai respon atas kegelisahan anak-anak muda waktu itu terhadap kondisi negeri yang semakin melenceng dari arah. Banyak sekali penyelewangan dilakukan oleh orang-orang mendapatkan amanah untuk mengatur negara.
Penyelewengan itu menyeluruh, mulai dari aparatus papan atas sampai dengan aparatus yang paling bawah. Karena dilakukan oleh penyelenggara negara, maka dampak kerusakannya luar biasa.
Gerakan Turuntangan lahir dengan sebuah narasi baru, yaitu mengajak orang-orang baik jangan hanya mau urun-angan tetapi sedia turun tangan langsung dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di sekitarnya. Turun tangan mengajak anak-anak muda yang memiliki track record baik untuk berani tampil ambil bagian dalam perubahan sosial.
Menyitir sebuah kalimat yang diucapkan oleh salah satu founder Turuntangan Anies Baswedan: “Kejahatan merajalela bukan hanya karena banyaknya orang-orang jahat, tetapi juga karena banyaknya orang-orang baik yang memilih diam dan mendiamkan,” Turuntangan bahkan mengajak anak-anak muda untuk berani ‘bertarung’ untuk mendapatkan otoritas sehingga dengan otoritas tersebut mampu melakukan perubahan secara lebih luas dan menyeluruh.
Di usianya yang ke-8, kini Turuntangan bertransformasi bukan hanya sekedar sebagai platform gerakan kerelawanan tetapi juga menjadi sebuah inkubasi kepemimpinan pemuda dengan pendekatan kerelawanan. Lebih dari 53 ribu Relawan Turuntangan tersebar di lebih dari 60 kota/kabupaten se-Indonesia dengan sekitar 150 program kerelawanan di bidang pendidikan, lingkungan, sosial kemanusiaan, edukasi politik, dan kesehatan.
Mereka tersebar mulai dari Aceh, Lhokseumawe, Pidie, Subulussalam, Tapaktuan, Langsa, Medan, Pekanbaru, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya, Kayong Utara, Tanah Bumbu, Konawe, Banjarbaru, Palu, Parigi, Makassar, Samarinda, Bali, Lombok, Ambon, Bandung, Serang, Tangerang, Cirebon, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jember, Ponorogo, Bojonegoro, dan kota-kota lain yang belum sempat tersebut di sini. Gerakan kerelawanan Turuntangan itu seperti wabah, seperti virus, cepat menular dan menyebar.
Selamat ulang tahun ke-5 Gerakan Turuntangan Palu
Sebagaimana di kota-kota lainnya, anak-anak muda Kota Palu tertular gerakan kerelawanan Turuntangan tiga tahun setelah Gerakan ini berdiri. Meski bukan merupakan generasi perintis, relawan-relawan Turuntangan Palu dikenal memiliki ketangguhan luar biasa sehingga mampu memberikan impact luas kepada masyarakat.
Saya pernah turun langsung ke lokasi banjir bandang di desa Bangga Kec. Dolo Selatan Kab. Sigi, Sulteng tahun 2018/2019 lalu. Bersama relawan-relawan Turuntangan lainnya, saya ikut bernyanyi dan atraksi menghibur anak-anak korban bencana, sekaligus membagikan bantuan berupa baju seragam sekolah untuk para siswa tingkat SDN dan SMP.