Semenjak adanya covid-19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus corona yang kini melanda indonesia hingga penjuru dunia masyarakat kini lebih banyak melakukan aktivitas dirumah saja. Terlebih lagi pemerintah telah mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengharuskan masyarakat untuk dirumah saja, tidak untuk melakukan aktivitas diluar rumah. Peraturan ini dikeluarkan dengan tujuan untuk menekan angka penyebaran virus corona di Indonesia.
Pemakaian alat kontrapsespsi sebagai bagian dari program keluarga berencana (KB) dengan tujuan untuk mengatur jarak kehamilan. Di tengah pandemi covid-19 ini pemakaian kontrasepsi cenderung menurun bahkan sangat drastis sekali menurunnya. BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) mengungkapkan terjadinya penurunan pemakaian alat kontrasepsi hingga mencapai 10 %.
Grafik Penurunan Penggunaaan Alat Kontrasepsi Selama Masa Pandemi Menurut BKKBN
Untuk mengantisipasi kejadian ledakan kelahiran, berbagai kebijakan dilakukan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) untuk terus meningkatkan keikut sertaan dalam ber-KB. Ini juga dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat pada masa pandemic covid-19 baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Pemerintah sendiri sudah berkomitmen untuk mengaktifkan kembali program KB untuk menurunkan angka kelahiran, namun selama masa pandemic kita melihat penurunan partisipasi KB yang cukup besar.
Ada 5 kebijakan yang dilakukan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) untuk mengatasi ledakan bayi selama pandemic covid-19 yaitu sebagai berikut:
Pembinaan kesertaan ber-KB
Dalam melakukan pembinaan kesertaan ber-KB dan pencegahan putus pakai melalui berbagai media terutama media online. BKKN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) tetap melakukan penyuluhan KB dan fungsi keluarga berencana kepada masyarakat ditengah pandemic Covid-19. Kegiatan sosial masyarakat tetap mengedepankan protocol kesehatan Covid-19, selain penyuluhan KB, masyarakat juga diberi edukasi mengenai pencegahan paparan Virus Corona, dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan selalu membawa handsanitaizer kemana pun akan pergi.
Pendataan masyarakat yang membutuhkan KB
Pendataan dilakukan dengan tujuan agar distribusi alat kontrasepsi dapat dilakukan dengan merata dan tepat sasaran. Setelah melihat jumlah dan persebaran pengguna KB, tiap wilayah akan melakukan pelayanan seperti KB keliling, penyuluhan, pembagian alat kontrasepsi, penyuntikan serta pemasangan implant.
Distribusi alat kontrasepsi
Salah satu alasan mengapa jumlah peserta KB menurun adalah akibat diterapkannya jarak fisik, yang menyebabkan mereka enggan untuk mendapatkan pelayanan KB. Pelayanan KB yang selama ini dilakukan adalah dengan kontak atau tatap muka. Penyuluh atau petugas lapangan KB dapat menerapkan kontrasepsi pil dan kondom di bawah pengawasan puskesmas, dokter, bidan dan perawat setempat, distribusi dapat dilakukan diberbagai macam cara salah satunya yaitu seperti cara yang diatas. Setelah dilakukan pendataan selanjutnya BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) melakukan KB keliling untuk mengukur alat kontrasepsi serta pelaksanaan suntuk dan implant.