Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Nurcholis

Terus mencari

Cerpen | Ditinggal Gebetan karena Ucapan Natal

Diperbarui: 24 Desember 2019   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pixabay

Secangkir kopi masih menjadi teman setianya di pagi hari. Maklum, Tulus yang masih jomblo itu memang menjadikan kopi sebagai pacarnya.

Baginya, cukuplah kopi sebagai temannya saat waktu luang. Sembari mengkhayalkan berbagai keindahan yang akan dialaminya. Dialami dalam angan saja pun tak masalah. Toh di kenyataan, kehidupannya selalu dipenuhi dengan ejekan sebagai seorang jomblo oleh teman-temannya.

Aslinya sih Tulus pengin juga punya pacar. Omongan dia "gapapa ga punya pacar, yang penting masih bisa ngopi" saat ditanya teman-temannya, hanyalah alasan agar dia seolah dianggap sedang tidak ingin punya pacar. Padahal ya memang dia tak mampu cari pacar.

Cuma dia gengsi juga buat mengakui itu. Apalagi setiap saat ejekan selalu datang "ganteng kok ga punya pacar, ga mampu nyarinya..?,"

Tulus bukannya belum menemui wanita idamannya. Berkali-kali dia bertemu dengan wanita yang membuatnya tertarik. Tetapi hubungan mereka selalu berakhir saat masih dalam proses PDKT.

Pernah ia 'putus kontak' dengan gebetanya, hanya karena dia menghapus foto gebetannya yang sengaja dikirimkan ke HP Tulus oleh si gebetan. Mungkin maksud si gebetan ngirim sebagai tanda bahwa ia sebebarnya telah merelakan dirinya untuk jadi pacar Tulus. Tapi ya, Tulusnya aja yang gak peka.

Terakhir, Tulus gagal meneruskan hubungan PDKT dengan seorang cewek karena ia salah mengucapkan salam. Bukannya mengucapkan selamat pagi via WA buat gebetannya itu, Tulus malah mengucapkan selamat Natal di story WA nya.

Hal itu langsung diprotes keras oleh si cewek dengan alasan seharusnya mereka tak usah mengucapkan selamat Natal. Si cewek semakin ngambek ketika jawaban Tulus justru "kamu marah karena aku ngucapin selamat Natal, apa karena aku ga ngucapin selamat pagi ke kamu?,"

Gebetan Tulus yang satu itu memang orangnya sensian. Ditambah setiap ucapannya, seringkali tidak bisa diganggu gugat. Ketika ada yang mengkritisi, dia memang tak banyak beralasan.

Bukannya menerima segala kritikan, tapi malah tak mau mendengarkan orang berkata apa. Termasuk ucapannya tentang larangan mengucapkan selamat Natal. Padahal Tulus hendak mengajaknya diskusi kenapa ucapan itu dilarang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline