Lihat ke Halaman Asli

Choliyah Sari

Mahasiswa

Pemeliharaan Sanitasi Vihara dan Masjid Sebagai Bentuk Eratnya Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Tempuran, Temanggung

Diperbarui: 24 Juli 2024   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi tim UNNES GIAT 9 Desa Tempuran

TEMANGGUNG -- Tim Unnes Giat 9 Desa Tempuran melaksanakan kegiatan pemeliharaan sanitasi di rumah ibadah umat Islam dan Buddha yakni Masjid Nurul Huda dan Vihara Eka Sasana Surya yang dilaksanakan selama dua hari yakni pada Hari Jumat tanggal 5 dan 19 Juli 2024. Kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari kerukunan beragama yang telah dipraktikkan selama bertahun-tahun oleh penduduk Desa Tempuran.

“Kegiatan ini selaras dengan program kerja wajib yang dicanangkan oleh tim pusat Unnes Giat 9, yakni Bakti Desa” Ujar Aurel, selaku ketua tim Unnes Giat 9 Desa Tempuran.

Pengelapan kaca oleh anggota UNNES GIAT 9 Desa Tempuran (Dokumentasi Pribadi)

Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan lingkungan rumah ibadah, merapikan barang-barang pendukung praktik ibadah dan pengelapan kaca jendela disekitar bangunan rumah ibadah. Selain itu, sampah-sampah plastik yang terdapat di halaman rumah ibadah juga kami kumpulkan untuk selanjutnya bisa ditindak lanjuti oleh petugas kebersihan setempat. Rumput-rumput liar yang terdapat di sekitaran bangunan juga tak luput mendapat perhatian dari kami. Kami, dalam pelaksanaannya mendapat dukungan dari kepala desa setempat dan juga penjaga rumah ibadah masjid dan vihara tersebut.

Mengetahui kami mengadakan pemeliharaan masjid dan vihara, beberapa masyarakat yang tinggal di dekat rumah ibadah tersebut juga turut membantu dalam pelaksanaan pembersihannya. Hal ini disambut dengan hangat oleh tim kami. Kami membaur dan berbagi cerita dengan masyarakat yang turut membantu sebagai bentuk terimakasih dan sarana mempererat persaudaraan.  

“Desa Tempuran ini merupakan miniatur NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.” Tegas Priyanto selaku Kepala Desa Tempuran (24/06)

Dalam beragama, Desa Tempuran merupakan penggambaran nyata dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Terdapat tiga agama yakni Islam, Buddha dan Kristen yang dipeluk oleh penduduknya. Maka tak heran terdapat berbagai jenis rumah ibadah yang dibangun di Desa Tempuran. Berhubungan dengan tempat pelaksanaan pemeliharaan sanitasi adalah Dusun Pencar yang mana hanya terdapat dua jenis rumah ibadah yakni masjid dan vihara, maka kami hanya membersihkan dua tempat ibadah tersebut.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Dusun Pencar, Desa Tempuran dapat semakin termotivasi untuk meningkatkan tingkat spiritualitas diri sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan senantiasa memelihara kebersihan rumah ibadah serta lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline