Lihat ke Halaman Asli

Membunuh

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mungkin kamu tak bisa merasakan apa yang aku rasa sekarang.

Yang kamu pikir adalah bagaimana caranya untuk bisa meraih apa yang kamu raih.

Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Selalu di tiap sholatku dan di saat aku memiliki waktu tersendiri dalam perbincangan khususku dengan Allah SWT.

Aku sedang belajar untuk membunuh rasa yang sejenak kamu berikan di kala aku mampu bisa mengulangi semua yang sudah Allah kasih untukku.

Ya mungkin ini cara yang terbaik untukku. Untuk kamu. Untuk orang di sekelilingmu.

Rasa yang sebenarnya tak ingin untuk di lepaskan. Rasa yang sebenarnya tersimpan rapi 5 tahun. Dan aku hanya mampu menyimpannya kala itu.

Dan kini aku tahu siapa cinta pertamamu. Bukan aku?

Tenang, di setiap doa rasa ini selalu aku curahkan kepada yang paling berhak memiliki rasa untukmu.

Jelas dari dulu sampai sekarang aku hanya bisa mendoakanmu dan mencintaimu dalam doaku. Bukan memilikimu dalam jiwa dan ragamu.

Kelak nanti aku akan melihat kamu bahagia dengan wanita selain aku. Baik baik yaa mantan terbaikku. Semoga hidup kita selalu bahagia. Dan aku selalu mencintaimu sampai kapan pun. :')

*Teruntuk inisial yang sama*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline