Bimo adalah seorang murid SMP, berusia 14 tahun. Waktunya sehari-hari ia habiskan bersama dengan teman-temannya. Bimo memiliki satu orang teman yang sangat dekat dengannya, yaitu Budi. Sore itu, Bimo dan Budi bermain di lapangan yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka, mereka berlarian ke sana kemari, mengejar layangan yang putus, dan bermain bola. Budi merasa sangat lelah, namun Bimo masih semangat untuk bermain, "Bim, kita istirahat dulu yuk.." ajak budi, "Ah gitu doang kok capek, makanya sering olahraga dong" jawab Bimo dengan mengangkat satu alis di wajahnya, akhirnya, Bimo mengiyakan ajakan Budi dan mereka duduk di kursi samping lapangan, saat itu mereka bercerita tentang banyak hal, dari pertemanan mereka, permainan apa yang akan mereka mainkan selanjutnya, bahkan perempuan yang mereka sukai, hingga suatu ketika, ibu Budi datang dengan ekspresi marah dan berbicara dengan nada yang tinggi "Budi! setiap hari kerjaanmu main saja, ga pagi, ga siang, ga sore, mainn terus, mau jadi apa kamu nanti?", Budi dengan raut wajah malu pun berkata kepada Bimo "Bim, aku pulang dulu ya.." Bimo yang mengerti keadaan Budi pun mengangguk mengiyakan, lalu tak lama Bimo juga ikut pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Bimo masih memikirkan kejadian tadi, dalam hatinya "Benar juga ya, selama ini aku jarang sekali berbicara dengan ibu, bahkan aku hanya berbicara padanya ketika pamit untuk pergi main atau sekolah..". Ia langsung menghampiri ibunya yang sedang bersantai di kursi sambil merajut, Bimo berkata "Ibu, ibu marah ga kalau misal Bimo main sama teman-teman Bimo terus?", Ibu Bimo pun bingung, sebab jarang sekali Bimo berkata seperti itu, lalu ia menjawab "Ibu nggak marah, selama kamu tidak lupa waktu.", "Tapi apa ibu ga kesepian selama dirumah, sedangkan aku pergi bermain dan ayah sibuk bekerja?" Bimo bertanya, "Engga nak, ibu sudah terbiasa, kamu juga harus menikmati masa remajamu nak.."Jawab ibu Bimo, lalu timbul satu pertanyaan di benak Bimo "Ibu masih sayang ga sama Bimo?" tanpa sadar mata Bimo mulai berkaca-kaca, lalu ibunya menjawab "Tentu ibu sayang sama kamu nak, kasih sayang ibu tidak akan pernah habis untuk kamu, ibu merasa bahwa Tuhan amatlah baik memberi anugerah yang amat indah di hidup ibu, yaitu kamu", Bimo yang mendengar hal itu pun langsung menangis dan memeluk ibunya, dan ia berkata "Aku juga sayang ibu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H