Kukira mesin las, ternyata mesin bubut
Kukira orang berkelas, ternyata cuma tukang catut
Beberapa waktu lalu dunia kangouw perpulitikan tanah air gempar ketika Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres pada Pilpres 2024 mendatang. Padahal Nasdem sendiri masih terikat "perkawinan" dengan koalisi pemerintahan Jokowi hingga 2024 nanti.
Banyak orang yang herman karena Anies itu adalah antitesis Jokowi! Ibarat kata, seorang istri berkata kepada suaminya, "Papi, rumah tangga kita selama ini kan baik-baik saja ya, tapi tahun depan aku mau menikah dengan Brutus (Yang selalu menjadi antitesis suaminya itu)
Pakde yang cintanya ditolak di tanjakan terakhir itu pun tak dapat menyembunyikan kegundahan hatinya.
"Pucuk dicinta kelambu tiba." Tiada diduga tiada disangka, Gedung Bundar kemudian menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pengadaan BTS di Kominfo.
Proyek ini sebenarnya sudah bermasalah sejak tahun 2021 lalu. Walaupun sudah diberi kelonggaran waktu untuk penyelesaian hingga tahun 2022 lalu, tapi tak ada juga realisasinya. Akhirnya kasus ini pun dinaikkan ke ranah hukum.
Narasi dari sebelah kemudian berkembang, "cinta ditolak dukun bertindak." Akibat cinta Nasdem kepada Anies, maka Johnny G Plate kemudian dijadikan tumbal. Ini tentunya narasi keliru, karena seperti penjelasan di atas, kasus ini sendiri sudah didalami sejak tahun 2021 lalu, jauh sebelum deklarasi dukungan Nasdem terhadap Anies.
Berstatus tersangka, Johnny G Plate kemudian dicopot dari jabatannya. Tadinya netizen +62 menduga jabatan Plt Menkominfo akan diserahkan kepada "Lord BP," tukang beberes istana. Namun rupanya Pakde memberikan jabatan Plt. Menkominfo kepada Mahfud MD. Bagi penulis sendiri, strategi dari Pakde ini adalah sebuah langkah djitoe pakai banget.
Reng-oreng Madura maupun Batak itu sama-sama nyablak, suka berdebat dan tak takut digertak lawan. Namun pilihan kepada belio ini terasa lebih pas. Selain lebih nyinyir, belio ini adalah seorang ahli hukum pula.
Menurut penulis, Pakde sepertinya ingin memberi panggung kepada Mahfud MD untuk "menyinyiri" kasus ini. Kebetulan pula belio ini suka menikmati hal beginian.