Lihat ke Halaman Asli

Reinhard Hutabarat

TERVERIFIKASI

Penikmat kata dan rasa...

Kalau Kabur Lagi, Habib Rizieq Sebaiknya ke China

Diperbarui: 29 November 2020   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Rizieq Shihab, sumber : https://asset.kompas.com/

From hero to zero mungkin adalah kalimat yang tepat bagi HRS (Habib Rizieq Shihab) Bagaimana tidak, awalnya HRS ini menggetarkan Jakarta dan Bogor lewat trilogi acara yang dimulai dari aksi penyambutan HRS di bandara, Megamendung dan kemudian berakhir di Petamburan.  

Pada tulisan mengenai HRS sebelumnya, penulis menyebut kalau kabar kepulangan HRS ini adalah sebuah test the water untuk memetakan dan membuat analisa mendalam terhadap situasi terkini di tanah air. Akan tetapi arah angin politik kemudian berubah seketika, membuat penulis tersipu malu. "Panen mangga ternyata tiba sebelum musimnya!"

Entah kebetulan atau bagaimana, Kapten JacK Sparrow berlayar ke luar negeri yang kemudian diakhiri dengan ibadah umroh ke Tanah Suci.

Tak lama kemudian cebongers berteriak, "Chaplin jalan-jalan bawa sekoper uang, tujuannya untuk menggoyang pohon mangga!"

Entah kebetulan atau bagaimana, HRS yang sudah tiga puasa tiga lebaran tidak pulang kampung dan fine-fine saja di rantau, tiba-tiba mendapat ultimatum dari pemerintah Arab Saudi pula. Ia harus segera angkat kaki kalau tak mau mendapat masalah!

HRS bingung dong. Cikarang dulu baru Bekasi. Dulu dilarang sekarang kok malah dikasi. Emangnya sinetron FTV! Kasus "Sampurasun," penghinaan Pancasila dan seabrek kasus lainnya di tanah air, jelas membuat HRS keringat dingin. Bagaimana pula kalau kak Ema dan Firza Hotz datang menjemput ke bandara! Membayangkan hal itu jelas membuat HRS pusing.

Lantas bagaimana sebenarnya sikap Kerajaan AS (Arab Saudi) terhadap kasus HRS ini?

AS sebenarnya tidak pernah menolak wisatawan yang datang berkunjung selama tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Tentunya Kemenlu Arab Saudi tahu betul sosok HRS ini. Namun itu adalah masalah internal RI yang tidak mungkin dicampuri. Yang penting selama tinggal di AS, HRS taat hukum, punya duit untuk dibelanjakan dan tidak menggelandang.

Kepulangan HRS yang mendadak ini jelas sangat menarik perhatian netizen. Jangankan pengamat politik atau netizen kelas abal-abal, bahkan HRS sendiri pun bingung dengan rencana kepulangan mendadaknya ini. Itulah sebabnya penulis tertarik mengamati fenomena ini dari beberapa aspek.

Pertama, "Kode" rencana kepulangan HRS (Habib Rizieq Shihab) memang sudah disebut Ketum FPI Ahmad Shabri Lubis di tengah aksi demo penolakan UU Ciptaker di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa 13 Oktober lalu. Namun pada saat yang bersamaan HRS masih berkata kalau ianya dicekal Pemerintah Indonesia sehingga tidak bisa pulang ke Jakarta.

Ini jelas pernyataan "kerilu," karena manalah mungkin daun semangka berdaun sirih. Mana mungkin Indonesia bisa mengatur Imigrasi Arab Saudi untuk mencekal seseorang. Hal ini terbukti kemudian ketika HRS juga dicekal ketika akan bepergian ke Malaysia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline