Lihat ke Halaman Asli

Reinhard Hutabarat

TERVERIFIKASI

Penikmat kata dan rasa...

Franco Morbidelli, Juara Berbeda Kelima di Seri Keenam MotoGP

Diperbarui: 16 September 2020   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Franco Morbidelli, sumber: pertamax7.com

"I like to test the limits, but when I look at them later, I think : what have you done?" (Marc Marquez)

Seperti sudah diduga dan disangka, Misano memang adalah milik Samurai Jepang, Yamaha dan Suzuki. Lah samurai satu lagi dimana? "Samurai KW" itu cukuplah menjadi juara dari belakang saja...

Yamaha tampaknya seperti ingin balas dendam di GP San Marino ini, terbukti ketika mereka kemudian menguasai seluruh sesi kualifikasi dengan menempatkan empat pebalap di posisi terdepan. Memang karakter mesin inline Yamaha berjodoh dengan karakter sirkuit Misano ini. Duo mesin inline lainnya (Suzuki) bercokol di posisi tujuh dan delapan.

Penulis sangat tertarik mengamati pemilihan ban dari para pebalap ini, karena terbukti kemudian pemilihan kompon ban menjadi faktor pembeda hasil pertandingan. Strategi balapan juga menjadi kunci penting lainnya, yang tampak jelas seperti dilakukan pebalap Suzuki, Joan Mir.

Duo Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo dan Morbidelli memilih ban kompon Hard-Medium yang terbukti kemudian manjur. Rossi memilih ban kompon Medium-Medium yang juga kompetitif untuk bertarung ketat sepanjang balapan. 

Yang paling aneh memang pemilihan ban Maverick Vinales, Medium-Hard! Padahal ketika juara sesi kualifikasi yang membuat ia start dari grid terdepan, Vinales memakai ban Hard-soft! Apakah ia ingin meniru gaya out of the box Anies Baswedan? Wallahualam.

Tapi yang jelas Vinales kemudian "kelilipan diasapi pebalap-pebalap bocah" di awal-awal balapan. Setelah kompon Hard tersebut aus menjadi soft, barulah Vinales mulai menggigit!

Pebalap Suzuki, Alex Rins memilih ban kompon Medium-Soft. Tampaknya ia ingin ngacir sejak awal, apalagi ia sohor sebagai pebalap kencang di tikungan cepat. Penampilan Rins memang menjanjikan. 

Start dari posisi tujuh, tapi Rins kemudian bisa bertarung ketat sepanjang balapan di posisi terdepan. Namun penyakit lama kemudian muncul. Bannya menjadi aus, dan Rins tak mau mengambil risiko.

Apalagi ia sudah dua kali crash dari lima balapan. Kalau sampai tiga kali crash dari enam balapan, maka ia akan terlihat lebih bodoh dari "ekor keledai." Seandainya Rins memakai kompon Medium-Medium mungkin ceritanya akan lain...

Lain Alex Rins lain pula Joan Mir. Sama seperti Rossi, Mir kemudian memilih ban kompon Medium-Medium, sambil tak lupa memakai falsafah Jawa, Alon-alon waton kelakon

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline