...Many times I've been alone And many times I've cried
Anyway you'll never know The many ways I've tried
And still they lead me back To the long winding road
You left me standing here A long long time ago
Don't leave me waiting here Lead me to your door...
Akhirnya fans MU (Manchester United) bisa bernafas lega. Setelah tertatih-tatih dan terbata-bata sejak awal musim, fans MU akhirnya bisa menikmati segelas bir ditengah pandemic Covid-19 yang mencekam. MU akhirnya duduk manis pada posisi ketiga klasemen EPL, bukan keempat, yang jelas melebihi target semula.
Posisi tiga jelas membuat fans MU pede pake banget, karena level mereka kini sejajar dengan fans Liverpool, "Sitetangga berisik" (Manchester City) dan Chelsea tentunya dalam klub Liga Champion.
Fans MU kini boleh menertawakan Gooners (fans Arsenal) yang terpuruk di posisi ke-8 papan tengah, dan juga Tottenham Hotspur asuhan Jose Mourinho, sang mantan pecatan.
Adalah mantan pemain tengah Sporting CP, Portugal bernama Bruno Fernandes yang dianggap sebagai malaikat penyelamat MU. Bruno Fernandes datang pada bursa transfer Januari 2020.
Padahal sebelumnya Solksjaer ngotot untuk mendatangkannya pada awal musim. Namun negosiasi dengan Sporting berjalan alot hingga akhirnya United harus membayar 55 juta euro kepada Sporting. Tanpa mengecilkan peranan pemain lainnya, kehadiran Fernandes memang praktis mengubah wajah permainan dan juga nasib MU!
Perjalanan MU musim ini memang Panjang dan berliku. MU sendiri memulai musim dengan gemilang setelah berhasil mempecundangi Chelsea dengan skor telak 4-0. Namun setelah itu mereka terseok-seok seperti menapaki jalan terjal dan curam.
Pekan ke-8 MU terjungkal ditangan Newcastle di St james Park, Minggu (6/10/2019). MU terpaku di posisi ke-12 dengan Sembilan poin saja! Ini adalah kekalahan ketiga yang ditorehkan MU dari delapan laga terakhir. Tak hanya itu, mereka pun cuma bisa meraih dua kemenangan dan hanya mampu membukukan sembilan gol saja.
Jika kembali menuai kekalahan di pekan berikutnya, MU bisa terjun bebas hingga ke posisi 18. Padahal lawan berikutnya adalah Liverpool, satu-satunya tim yang selalu menang tanpa pernah mengenal hasil seri atau kalah. Untunglah ada jeda internasional, sehingga Solksjaer punya sedikit waktu untuk berpikir.
Di awal musim, Solskjaer sebenarnya sudah belanja besar. Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka, dan Daniel James didatangkan ke Old Trafford. Namun, mereka belum memberi dampak yang signifikan.
United belum mampu bersaing di papan atas klasemen. Salah satu titik lemah yang menonjol adalah kreativitas di lini tengah. Solskjaer tidak punya pemain yang bisa menjadi playmaker di lini tengah setelah Juan Mata semakin menua dan labilnya penampilan Fred.