Lihat ke Halaman Asli

Reinhard Hutabarat

TERVERIFIKASI

Penikmat kata dan rasa...

Liverpool Raih Gelar Ke-19 Lewat Dua Gol Pulisic Dan Willian

Diperbarui: 27 Juni 2020   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Christian Pulisic, sumber : https://www.kindofasurprise.com/wp-content/uploads/sites/1587/2019/09/skysports-christian-pulisic_4777449.jpg

Sebuah pandemi baru kini menjangkiti para fans MU. Pandemi itu bernama LIVID-19. Gejalanya mulut terasa pahit, getir, mual disertai rasa amarah dan cemburu hebat sehingga berusaha menghindari medsos termasuk televisi. Obatnya belum ditemukan, jadi untuk sementara penderita terpaksa harus bersabar dalam penderitaan itu…

  • (Mohon maaf yang sebesar-besarnya bagi Fans MU, pemegang 20 gelar EPL, you’re still the best)

Dini hari waktu Indonesia, jutaan warga diseluruh dunia kompakan mengenakan kaos biru tua di luar kaos merah yang mereka kenakan sebelumnya. Kaos merah itu dibordir dengan sebuah gambar pria paruh baya berkaca mata bernama Jurgen Klopp.

Kursi-kursi Stamford Bridge Stadium memang terlihat kosong. Tetapi jangan tertipu dengan apa yang terlihat, sebab jutaan ruh Kopites dan True Blues sudah bermufakat untuk mendukung penampilan Frank Lampard boy’s lewat doa yang dirapalkan tiada hentinya selama pertandingan berlangsung.

The Citizens datang ke Stamford Bridge dengan kepercayaan diri yang tinggi. Walaupun bertamu, mereka adalah tim terganas di EPL dengan torehan 76 gol sebelum pertandingan ini berlangsung.

City juga punya misi tambahan yaitu untuk memperpanjang sedikit nafas demi harga diri fans, dan tentu saja untuk memberi tekanan bagi Liverpool.

Pep tetap mengusung gaya ofensif dengan tiga penyerang. Sergio “Kun” Aguero memang cedera, tetapi masih ada Gabriel Jesus di bench.

Pep kemudian menggeser Sterling ke tengah, sedangkan Bernardo Silva dan Mahrez menemaninya di sisi sayap. Tampaknya Pep memainkan strategi false-nine untuk lebih menekan pertahanan Chelsea sejak dari sisi tengah lapangan permainan.

Artinya Pep berharap gol-gol pun sudah bisa tercipta dari luar kotak penalti. Wajar mengingat trio Bernardo, Sterling dan Mahrez adalah pemain-pemain hebat yang bisa bermain sama baiknya pada beberapa posisi. Baik kiri, tengah, kanan, gelandang ataupun penyerang.

Mereka juga punya tendangan keras, skill, kecepatan dan naluri mencetak gol yang tinggi.

Alhasil Jesus kemudian dicadangkan Pep sebagai bagian dari strategi false-nine tersebut.

Lini tengah City diisi oleh play maker, “King” Kevin de Bruyne, Gundogan dan Rodri, sebagai penerus Fernandinho. The rising star dan pencetak dua gol City kemarin, Phil Foden justru tak tampak, bahkan di bench. Mungkin Pep tidak mau terlalu membebani Foden pada level permainan setinggi ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline