Buruknya performa trio BBC diawal musim 2017-2018 ini membuat posisi Madrid di La Liga terancam bahaya. Juara bertahan itu tidak lagi berharap kepada gelar juara La Liga yang selalu menjadi target seperti biasanya. Kini Madrid berharap "pertolongan Tuhan" agar bisa menjadi "Juara ke-4 La Liga" sehingga bisa lolos ke kualifikasi Piala Champion.
Apakah anda tidak salah baca artikel...? Tentu saja tidak! Para Madridistas bersiap-siaplah dengan sapu tangan untuk menonton seluruh pertandingan Madrid hingga akhir musim ini...
Entah apa yang terjadi dengan Madrid. Musim 2016-2017 kemarin adalah musim yang indah bagi Madrid dan pangerannya, Ronaldo. Berbagai gelar dan penghargaan mereka dapatkan sepanjang 2017 kemarin. Mulai dari juara La Liga, juara Liga Champion dan juga juara Piala Dunia antar klub!
Adakah pelatih di dunia ini yang lebih beruntung dari seorang Zidane? Bersama Madrid Zidane meraih tropi Liga Champion dua kali berturut-turut, meraih juara La Liga untuk pertama kalinya sejak 2012, Piala Dunia antar klub dan tentu saja penghargaan sebagai pelatih terbaik. Tidak usah juga ditanyakan, apa saja yang diraih CR-7 sepanjang tahun 2017 kemarin...
Namun seperti mentari pagi yang datang mengusir pelukan kabut di dedaunan, demikian pula halnya yang terjadi dengan Madrid. Di tahun 2017 yang sama pula petaka kemudian datang menghampiri tanpa bisa ditolak!
Seketika para pahlawan itu "mendadak dangdut" menjadi pecundang! "Penendang" rekor 105 gol Liga Champion bernama Ronaldo itu "mendadak lupa" bagaimana caranya mencetak gol. Dari tujuh penampilan di La Liga 2017-2018, CR-7 melepaskan 48 tembakan, tetapi cuma menghasilkan 1 (satu) gol! Dengan kata lain tingkat konversi gol CR-7 hanya 2,08%...
Demikian pula halnya dengan Bale dan Benzema. Selama ini Bale dan Benzema difungsikan untuk menopang CR-7 sebagai bagian dari trisula BBC itu. Walaupun namanya trisula, sejatinya mereka itu tidak padu. Trio BBC itu hanyalah kedok untuk kepentingan binis semata. Trio MSN Barcelona dulu, barulah bisa disebut trisula karena mereka memang benar-benar padu.
***
Segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini ada masanya. Masa CR-7 di Madrid memang sudah habis! Kecuali...dan hanya kecuali... kalau Madrid merubah skema permainannya, dan menggeser CR-7 menjadi seorang pembagi bola!
Apakah CR-7 harus mencetak gol agar bisa berkontribusi kepada klub? Tentu saja tidak! Masalahnya CR-7 tidak mencetak gol, tidak membuat asist, tidak membuat umpan kunci, tidak melakukan intersep, clearance, tackle atau apapun untuk timnya! CR-7 dibayar mahal untuk tidak melakukan apapun alias makan gaji buta!!
Selama ini platform permainan Madrid selalu bertumpu kepada pemain bintangnya, dimana pemain lain mendukung sang pemain bintang tersebut. Sejak zaman Raul Gonzales hingga CR-7, skema permainan Madrid tetap begitu. Masalahnya sejak Bale datang, semua pemain tidak lagi 100% berpihak kepada CR-7! Maklumlah ketika datang ke Madrid, status Bale adalah pemain termahal didunia. Kini friksi ditubuh Madrid terlihat semakin besar.