Lihat ke Halaman Asli

Reinhard Hutabarat

TERVERIFIKASI

Penikmat kata dan rasa...

Pelajaran Berharga dari Pertandingan Inggris vs Rusia

Diperbarui: 14 Juni 2016   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : branocsestates.co.uk

Ada satu hal yang menarik melihat pertandingan Inggris vs Rusia dini hari tadi, yaitu melihat permainan sang kapten Inggris, Wayne Rooney. Sang kapten tersebut terlihat sedikit grogi seperti “teenager” diantara “bocah-bocah England boys” yang memikat itu. Rooney memang bukan dalam performa terbaiknya, dan dia sadar betul akan hal itu.

Rooney adalah seorang striker, dan dia adalah pemegang rekor gol terbaik Inggris. Tetapi khusus untuk turnamen Eropa ini, Rooney bahkan bersedia ditempatkan pada posisi apapun, termasuk sebagai pemain tengah! Banyak memang penggemar Inggris, termasuk saya sendiri lebih suka kalau Rooney tidak usah disertakan dalam tim. Hal itu bukan semata karena dia tidak dalam performa terbaiknya, tetapi juga mengingat “dampak psikologis” yang terjadi di klubnya,   Manchester United!

Tanpa Rooney, inilah tim terbaik Inggris. karena inilah untuk pertama kalinya Inggris bisa bermain kolektif sebagai satu kesatuan utuh, tanpa pengaruh dari satu bintang! Itulah sebabnya saya katakan Rooney tidak diperlukan, karena memang jelas terlihat dalam pertandingan tersebut, peranan Rooney hampir tidak begitu penting! Dia tidak mampu berperan sebagai playmaker, bahkan dia terlihat “keteteran” mengimbangi permainan Eric Dier, Dele Alli,  Lallana dan Sterling.

Sejak dulu Inggris memang terlalu bergantung kepada “seorang Bintang” seperti Rooney, Gerard, John Terry, Beckham, Shearer, Gascoigne atau Bryan Robson. Ketika “komandan” itu bermain bagus, memang mereka mampu memotivasi tim untuk bermain lebih bagus. Akan tetapi ketika mereka bermain buruk, tim pun kemudian terjungkal mengikuti penampilan komandan itu.

Tapi kini Inggris bermain totalitas tanpa komandan. Itu jugalah yang dipikirkan perancis ketika meninggalkan seorang Karim Benzema.

Secara tim, Inggris bermain bagus dengan menekan Rusia sepanjang babak pertama. Akan tetapi dibabak kedua, Rusia juga mulai berbalik menekan Inggris. Hal itu disebabkan oleh inkonsistensinya penampilan tiga orang pemain yaitu, Rooney, Lallana dan Sterling. Ketiga pemain tersebut tidak dapat bermain kolektif dengan tim. Terutama Sterling dan Lallana,  bermain terlalu individu dengan selalu memaksa untuk mendrible bola melewati lawan, tetapi selalu gagal. Secara psikis, serangan-serangan yang gagal itu , dapat membuat para pemain lain kehilangan motivasi bermain.

Penampilan Rusia juga tidak terlalu istimewa, akan tetapi ketabahan, ketenangan dan organisasi pertahanan mereka ketika ditekan lawan, patut mendapat pujian. Ada yang sangat aneh dalam penampilan Inggris kemarin. Bola-bola mati terutama tendangan sudut, diambil oleh Kane! Padahal biasanya diambil oleh Rooney. Kenapa tidak Danny Rose yang pendek saja yang mengambil? Ada apa dengan Kane? Apakah dia tidak siap secara mental dengan sundulannya? Melihat penampilannya kemarin, dia tidak layak diturunkan ketika berhadapan dengan Wales! Lebih baik memakai Sturridge, Vardy atau Rashford.

Ada juga yang aneh dengan coach. Inggris bermain dengan kebuntuan, tetapi coach membiarkan saja situasi dilapangan tanpa berusaha mengganti pemain, untuk mengubah alur permainan. Menit 60 coach seharusnya sudah bisa mengganti pemain, karena permainan sudah mentok! Terlalu lama mengganti pemain, pasti tidak akan efektif untuk mengubah permainan.

Dalam memilih pemain, coach juga terkesan kurang jeli. Lallana dan Sterling lebih cocok sebagi super-sub! Gaya permainan individu mereka diharapkan dapat mengubah arah permainan ketika terjadi kebuntuan. Menurunkan mereka sejak babak pertama mungkin saja beresiko merusak irama permainan tim, dan terbukti dalam pertandingan kemarin tersebut!  Kane dan Rooney secara mental juga memang tidak siap untuk bermain!

Ini adalah turnamen Eropa, dimana Inggris selalu kesulitan untuk bermain maksimal. Inggris tidak pernah kekurangan pemain bintang, akan tetapi mereka selalu kesulitan pada sebuah turnamen. Chris Waddle, Steve McManaman, Robby Fowler, Beckham, Lampard, Gerrard atau Walcott adalah pemain bintang yang bukan siapa-siapa dalan sebuah turnamen. Terkadang dalam suatu turnamen, lebih diperlukan pemain yang “siap mati” daripada pemain bintang. Itulah yang selalu dilakukan Italia, tim spesialis Turnamen!

Sayang sekali Hodgson meninggalkan Danny Drinkwater untuk memasukkan Wilshere. Drinkwater seorang pejuang gagah berani. Skill James Milner mungkin paling rendah di tim, akan tetapi jangan ditanya semangat juangnya. Pemain-pemain seperti inilah yang jarang ada ditim Inggris selama ini. Ahirnya Rusia mengajari satu hal penting, yaitu jangan pernah lengah! Walaupun hanya sebentar...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline