Lihat ke Halaman Asli

Reinhard Hutabarat

TERVERIFIKASI

Penikmat kata dan rasa...

Demo Anarkis HMI

Diperbarui: 25 Mei 2016   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : redaksiindonesia.com

Persitegangan antara HMI dan Saut Situmorang ahirnya memuncak lewat demo HMI ke kantor KPK. HMI menutup sebagian jalan di depan kantor KPK dan juga merusak taman, papan nama dan kaca gedung KPK. Walaupun Saut Situmorang sudah meminta maaf dan HMI telah mengadukan Saut Situmorang ke polisi, aksi anarkis terhadap gedung KPK tetap berlangsung.

Hal ini membuat masyarakat terhenyak. Bukankah HMI telah melakukan haknya dengan meminta Saut Situmorang untuk meminta maaf dan juga telah mengadukan Saut Situmorang ke polisi dalam “pertikaian” mereka dengan Saut Situmorang dalam kapasitas beliau pribadi sebagai anggota KPK? Tetapi mengapa HMI merusak gedung KPK yang nota bene adalah gedung milik rakyat Indonesia! Dan juga mengganggu kelancaran lalu lintas warga Indonesia!

Saya tidak ingin masuk ke ranah perdebatan HMI dengan Saut Situmorang. Tetapi secara tegas HMI mengatakan keberatan dengan pernyataan Saut Situmorang yang seakan-akan menggeneralisasi bahwa seluruh HMI itu nakal, akibat dari ulah nakal beberapa alumnusnya. Akan tetapi HMI melakukan STANDAR GANDA!

Perdebatan mereka hanyalah dengan Saut Situmorang pribadi. Mengapa juga harus merusak bangunan dan mengancam seluruh staff KPK? Kalau dianalogikan Saut Situmorang sebagai orang Batak, apakah semua orang Batak lantas menjadi sinting? Bukankah pengurus HMI juga banyak orang Batak?

HMI adalah organisasi besar. Dulu negara ini berhutang banyak kepada HMI dengan sumbangsih pemikiran tokoh-tokohnya, tetapi kini HMI-lah yang berhutang kepada KPK dan Rakyat Indonesia atas vandalisme yang dilakukan anggotanya! Kalau memang HMI masih Organisasi yang pantas dihormati, seharusnya mereka juga meminta maaf kepada KPK dan Rakyat Indonesia atas keributan yang diperbuat oleh mereka! KPK juga harus mengadukan HMI ke polisi atas tindakan kekerasan, pengancaman, pengrusakan dan perbuatan tidak menyenangkan! Jadi semuanya menjadi fair.

Menarik untuk dicermati mengapa sampai terjadi aksi anarkis ini, karena aksi ini dilakukan oleh Mahasiswa, bukan oleh supir taksi atau tukang becak! Mahasiswa adalah kaum terpelajar, kaum terhormat dan menjadi pilar negara ini. Sebahagian lagi dari alumnus HMI yang berteriak itu adalah Profesor atau Doktor, Maha guru dari kaum terpelajar tadi. Akan tetapi tutur kata dan tindak tanduk yang diperlihatkan tidak mencerminkan keterpelajaran itu.

Itu membuat kita maklum, mengapa kita tidak pernah lagi mendengar kontribusi yang luar biasa dari HMI buat negara ini, seperti diwaktu dahulu.

Ini membuat kita sedih, apa yang terjadi dengan HMI sekarang. Sebagai organisasi besar, kita ingin HMI berdiri teguh menjadi pilar negeri ini dengan pemikiran-pemikiran yang briliyan.

Sebagai Organisasi yang besar, kita ingin HMI berdiri di depan dan bisa menjadi contoh teladan seperti para Founding Fathers kita dulu!

Apapun itu, kita adalah bangsa yang besar yang tidak akan menjadi musuh bagi saudara sendiri. Masih banyak persoalan-persoalan Bangsa yang harus kita selesaikan bersama, karena pertikaian ini menjadi berkah terselubung bagi para koruptor yang membenci KPK.

Bersatu kita teguh bercerai kita rubuh!

Reinhard Freddy




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline