Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Akan Jadikan Indonesia "Mangsa Besar" Amerika

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kaskus.com

Pemerintahan Megawati = Pemerintahan Jokowi [caption id="" align="aligncenter" width="345" caption="Sumber: kaskus.com"][/caption] Sejak mendeklarasikan diri sebagai Capres PDIP, pernahkah sekali saja Jokowi bicara tentang aset - aset negara? Berencana menasionalisasi kekayaan Indonesia yang telah dikuasai asing? Tidak. Jika itu dilakukannya, sama saja Jokowi menampar wajah Megawati yang dikenal sebagai Presiden penjual aset negara. Sehingga tidak mungkin Jokowi berani memasukkan hal tersebut dalam agenda kerjanya jika menang Pilpres. Benarlah Jokowi selama ini disamakan dengan istilah "kerbau yang dicucuk lubang hidungnya". Jokowi tidak memiliki hak apapun dalam kebijakan politik partai. Malangnya, Jokowi pun tidak berhak menyusun sendiri visi dan misinya. Mega telah menyusunkannya untuk Jokowi dan wajib dijalankan jika terpilih nanti. Lantas mustahilkah Mega memasukkan pengembalian aset negara tersebut dalam rancangan program kerja yang dibuatkannya untuk Jokowi? Dalam susunan visi misi tersebut, disebutkan bahwa pemerintahan Jokowi kelak akan membuka pintu seluas - luasnya pada pihak asing. Membiarkan produk asing menggempur produk lokal melalui kebijakan impor. Padahal masyarakat berharap besar pada pemerintahan berikutnya dapat menutup keran impor. Jika Jokowi menang maka Indonesia akan menjadi mangsa empuk bagi asing terutama Amerika. Dengan begitu jelas, pemerintahan Jokowi adalah pemerintahan Mega. Di tangan Jokowi, Indonesia akan bernasib serupa saat dipegang oleh Mega. Atau mungkin lebih buruk. Dugaan bahwa Mega dan Jokowi mewakili kepentingan asing semakin kuat. Jokowi akan menyerahkan Indonesia secara bulat - bulat kepada Amerika.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline