Lihat ke Halaman Asli

Choirul Tri Aryunan

Mahasiswa Fakultas Hukum UNNES '19

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Kenalkan Tari Semarangan di Desa Tleter Kabupaten Temanggung

Diperbarui: 7 Desember 2022   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 3 Desa Tleter, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung turut memeriahkan acara peresmian Masjid Al-Huda di Dusun Mruwah dengan menampilkan tarian khas Semarang.

Acara peresmian masjid berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 12-14 November 2022. Serangkaian acara tersebut diawali dengan kegiatan pengajian yang diisi oleh Gus A’an selaku tokoh agama setempat dan tahlil bersama pada hari pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pagelaran seni latar seperti tari Warok, Topeng Ireng, Kuda Lumping, dan kesenian khas Temanggung lainnya pada hari kedua.

Di hari kedua ini terdapat penampilan tari Semarangan sebagai bentuk partisipasi mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Desa Tleter. Masyarakat antusias menonton karena dirasa berbeda dengan ciri khas tarian Temanggung. Penampilan ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan tari Semarangan kepada masyarakat Tleter. Tarian ini berlangsung selama 7-8 menit dan dijadikan sebagai pembuka acara.

“Tariannya sangat luwes, mbaknya juga cantik. Bagus untuk memperkenalkan ragam tarian daerah pada anak-anak sekitar. Karena di sini kami jarang liat penampilan yang seperti ini mbak, kebanyakan riasannya tegas dan tariannya energik.” ujar Kamti (41) saat ditemui pada Minggu, 13 November 2022.

Selain pada acara peresmian masjid di Dusun Mruwah, mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 juga menampilkan tarian ini di acara Merti Dusun Batursari.

Serangkaian acara peresmian masjid ini dilanjutkan dengan pertunjukan wayang pada hari ketiga.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 tersebut sebenarnya tidak hanya dipersembahkan pada saat agenda-agenda ataupun acara besar di Desa Tleter saja, melainkan juga terdapat pelatihan tari khas Semarang yang dilakukan di halaman posko dan Lembaga Pendidikan MI Al-Iman Tleter.

Dokpri

“Program ini bagus mbak, dapat membantu guru-guru di sini dalam mengajarkan keberagaman seni dan budaya, khususnya budaya Semarang.” ujar Sinwan (50) selaku Kepala Sekolah MI Al-Iman Tleter.

Hal ini sejalan dengan tujuan diadakannya program kerja kami yaitu memperkenalkan dan melestarikan budaya Semarang khususnya, dan budaya daerah di Indonesia secara umumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline