Lihat ke Halaman Asli

Choirul Anam

Penulis Partikelir

Memprediksi yang Tak Terprediksi, Realita di Balik Kegiatan Harian Kita

Diperbarui: 22 Januari 2025   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Mohamed Hassan via Pixabay

Seberapa sering Anda merasa sudah memiliki rencana matang, tapi kemudian semuanya berantakan karena sesuatu yang tak terduga? 

Misalnya, Anda berniat pergi ke kantor lebih awal, tetapi mendadak hujan deras turun tanpa aba-aba, atau ban motor kempes di tengah jalan. 

Realita seperti ini membuat kita sadar bahwa hidup adalah kumpulan kejadian tak terprediksi. Meski teknologi semakin canggih dan manusia berusaha meminimalkan ketidakpastian, ada saja ruang untuk ketidakterdugaan yang membuat kita tersenyum kecut---atau bahkan merenung panjang.

Aktivitas Harian: Rencana VS Realita

Ambil contoh sederhana: perjalanan ke kantor. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata waktu perjalanan masyarakat perkotaan di Indonesia adalah 29 menit per hari.

 Tapi angka ini hanyalah rata-rata. Dalam dunia nyata, ada faktor-faktor seperti macet, kecelakaan, atau lampu merah yang tiba-tiba rusak yang dapat membuat perjalanan tersebut molor hingga dua kali lipat.

Bayangkan, seseorang yang setiap hari berangkat pukul 07.00 pagi dengan estimasi sampai kantor pukul 08.00, mungkin tiba-tiba harus menghadapi kemacetan karena truk mogok di jalan tol. 

Prediksi manusia kalah oleh kenyataan yang tidak bisa ditebak. Ini mengingatkan kita pada istilah dalam teori chaos: "Efek Kupu-Kupu", di mana perubahan kecil di suatu tempat dapat membawa dampak besar di tempat lain.

Mengapa Kita Tak Pernah Benar-Benar Bisa Memprediksi?

Menebak Ketidakpastian | www.istockphoto.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline