Seberapa sering Anda merasa sudah memiliki rencana matang, tapi kemudian semuanya berantakan karena sesuatu yang tak terduga?
Misalnya, Anda berniat pergi ke kantor lebih awal, tetapi mendadak hujan deras turun tanpa aba-aba, atau ban motor kempes di tengah jalan.
Realita seperti ini membuat kita sadar bahwa hidup adalah kumpulan kejadian tak terprediksi. Meski teknologi semakin canggih dan manusia berusaha meminimalkan ketidakpastian, ada saja ruang untuk ketidakterdugaan yang membuat kita tersenyum kecut---atau bahkan merenung panjang.
Aktivitas Harian: Rencana VS Realita
Ambil contoh sederhana: perjalanan ke kantor. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata waktu perjalanan masyarakat perkotaan di Indonesia adalah 29 menit per hari.
Tapi angka ini hanyalah rata-rata. Dalam dunia nyata, ada faktor-faktor seperti macet, kecelakaan, atau lampu merah yang tiba-tiba rusak yang dapat membuat perjalanan tersebut molor hingga dua kali lipat.
Bayangkan, seseorang yang setiap hari berangkat pukul 07.00 pagi dengan estimasi sampai kantor pukul 08.00, mungkin tiba-tiba harus menghadapi kemacetan karena truk mogok di jalan tol.
Prediksi manusia kalah oleh kenyataan yang tidak bisa ditebak. Ini mengingatkan kita pada istilah dalam teori chaos: "Efek Kupu-Kupu", di mana perubahan kecil di suatu tempat dapat membawa dampak besar di tempat lain.
Mengapa Kita Tak Pernah Benar-Benar Bisa Memprediksi?