Lihat ke Halaman Asli

Choirul Anam

Penulis Partikelir

Donor Darah, Perjalanan Panjang Menyelamatkan Nyawa

Diperbarui: 5 Desember 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Rutin Donor Darah | Dok.Pri.

Donor darah adalah salah satu tindakan kemanusiaan yang sederhana namun berdampak besar. Tapi pernahkah kita berpikir, dari mana ide brilian ini berasal? Apakah donor darah selalu sesederhana melipat lengan baju dan menyodorkan tangan? 

Mari kita telusuri perjalanan sejarahnya, yang ternyata penuh liku, eksperimen gila, dan, tentu saja, perjuangan kemanusiaan.

Awal Mula: Eksperimen yang Tak Masuk Akal

Sejarah donor darah bermula di abad ke-17, ketika manusia mulai penasaran dengan "cairan ajaib" yang mengalir di tubuh. Saat itu, sains belum sehebat sekarang, sehingga eksperimen kadang terkesan... ngasal. Pada 1667, seorang dokter Prancis bernama Jean-Baptiste Denis melakukan transfusi darah domba ke tubuh manusia.

 Iya, domba! Alasannya? Darah domba dianggap "lembut" dan bisa menenangkan pasien yang "gelisah". Hasilnya? Kebanyakan pasien tidak selamat. Tapi, Denis tak menyerah. Ia percaya, di balik setiap kegagalan ada pelajaran---meskipun pelajarannya mungkin "jangan pakai darah domba lagi".

Era Modern: Penemuan Golongan Darah

Lompatan besar terjadi pada tahun 1901 ketika Karl Landsteiner, seorang dokter asal Austria, menemukan golongan darah manusia: A, B, dan O. Penemuan ini mengubah segalanya. Landsteiner membuktikan bahwa transfusi hanya akan berhasil jika darah pendonor cocok dengan penerima. 

Sebelumnya? Transfusi dilakukan dengan prinsip "semoga beruntung". Berkat Landsteiner, harapan hidup pasien melonjak drastis, dan ia pun diganjar Nobel pada tahun 1930.

Kemudian, perang dunia menjadi "laboratorium" besar bagi kemajuan donor darah. Pada Perang Dunia I, para dokter mulai menggunakan zat pengawet untuk menyimpan darah, memungkinkan transfusi dilakukan jauh dari medan perang. Saat Perang Dunia II, bank darah pertama didirikan di Inggris dan Amerika Serikat, membuat donor darah menjadi praktik yang lebih terorganisir.

Donor Darah di Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline