Menjadi PNS (Pegawai negeri Sipil) tentu menjadi impian semua orang, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia menginginkannya. Iming- iming jaminan hari tua serta berbagai fasilitas menggiurkan lainnya membuat ribuan hingga jutaan rakyat Indonesia akhirnya berbondong- bondong mendaftarkan dirinya menjadi calon pegawai negeri sipil setiap tahunnya.
Saya ada pengalaman lucu, dimana teman saya itu adalah berasal dari golongan Islam garis keras. Pokoknya yang berbau syubhat pasti ditentang keras oleh mereka. Teman saya ini seorang lulusan S1 jurusan perbankan syariah, karena lulusan perbankan tentu jalur kerjanya itu ya ke dunia perbankan dong. Suatu ketika dia melamar disebuah bank konvensional dan diterima, akan tetapi menjelang tanda tangan kontrak kerja, keluarganya tiba- tiba melarang untuk kerja di bank konvensional tersebut, dengan alasan asal dana di bank konvensional itu penggunannya tidak jelas, biasanya dananya didistribusikan ke hal- hal yang tidak halal. Oleh karena itu bagi mereka bank konvensional tidak layak dijadikan untuk ladang mencari nafkah.
Kemudian saya bertanya, “Kalau jadi PNS bakal dibolehin nggak?” lantas dia dengan bersemangat menjawab “ya bolehlah, masak jadi PNS nggak boleh”. Padahal kalau dipelajari lebih dalam lagi, gaji PNS itu berasal tak Cuma dari hasil dari sumberdaya alam saja, ada pajak juga. Dan pajak ini kan bukan hanya pajak bumi dan bangunan saja, namun ada pajak dari tempat- tempat usaha yang haram, seperti pajak dari tempat- tempat hiburan, pajak minuman keras dan lain sebagainya.
Namun saya juga pernah menemui orang Islam garis keras lainnya yang lebih gigih mempertahankan akidahnya, “Bagi saya mas, menjadi PNS itu seperti meminum air putih dalam gelas yang sudah dicampur sama tai ayam. Ya karena asal dananya itu banyak yang berasal dari hal- hal kotor…”
Tapi bagaimanapun PNS tetap menjadi pekerjaan yang sangat difavoritkan sama masyarakat Indonesia. Pesan saya sih jadilah PNS yang amanah, jangan seperti PNS yang udah- udah, yang katanya selalu datang telat tapi pulang duluan, kerjaannya Cuma nonton tv sama main catur. Karena bagaimanapun PNS itu yang menggaji adalah seluruh rakyat Indonesia. Kalau sampai tidak amanah maka nanti diakhirat akan disuruh untuk meminta maaf dan dimintai pertanggung jawaban oleh seluruh rakyat Indonesia yang jumlahnya 250 juta jiwa. Mauuu???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H