Lihat ke Halaman Asli

Choiron

TERVERIFIKASI

Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Puisi Berkarat

Diperbarui: 13 Februari 2016   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah puisi-puisiku di sudut sana
Bertumpuk dan berselimut debu jaman
Sebagian hurufnya mulai berkarat
Sebagian lagi jatuh terserak

Ah ternyata kata-kata bisa kadaluarsa
Selalu mengikuti gelombang rasa
Sedih gembira dan jatuh cinta
Hanya bagian dari romantika dunia fana

Tidak akan lama
Semua ada batas waktunya
Yang berharga tetap berkilau
Yang berkarat akan terbuang

Pasti tidak akan lama
Biarkan semua terbuang
Tanpa kenangan membayang
Senyum akan terus mengembang

‪#‎BukanPuisi‬

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline