Lihat ke Halaman Asli

Choiron

TERVERIFIKASI

Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Perbaiki Cara Berkomunikasi Saat Berbeda Pendapat Yuk...

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13881557141476455452

Seberapa sering saat kita bersendau-gurau dan berbasa-basi dengan teman atau saudara, berikutnya menjadi basi dan berujung pada pertengkaran? Seberapa sering saat kita rapat, suasana rapat berubah menjadi panas karena masing-masing orang berusaha mempertahankan pendapatnya untuk bisa diterima oleh orang lain dan berakibat pada konflik antar personal? Kalau Anda mengatakan sering, dan justru Anda adalah bagian dari konflik antar personal karena adanya perbedaan pendapat tersebut, ada baiknya Anda simak apa yang akan  diuraikan berikut ini. [caption id="attachment_301633" align="aligncenter" width="556" caption="Gambar apakah ini?"][/caption]

Perbedaan Persepsi Coba perhatikan baik-baik, gambar apakah di atas tersebut? Apa jawaban Anda? Bila Anda menjawab bahwa gambar di atas adalah gambar vas bunga atau piala, jawaban Anda tidak salah. Namun bila Anda menjawab bahwa gambar di atas adalah 2 wajah yang saling berhadap-hadapan, jawaban Anda juga benar. Loh bagaimana sebuah gambar bisa bermakna banyak? Baik. Bila perhatian Anda fokus pada bagian tengah gambar, maka memang yang Anda lihat adalah sebuah vas bunga atau piala. Namun bila perhatian Anda pada bagian yang berwarna hitam pada sisi kiri dan kanannya, maka Anda akan melihat 2 wajah yang saling berhadap-hadapan. Anda sudah dapatkan gambarnya? Bila iya, silahkan tersenyum saat Anda menyadari ternyata satu kepala saja bisa mendapatkan 2 persepsi dari 1 gambar yang sama. Perbedaan fokus dan sudut pandang, ternyata bisa menghasilkan persepsi yang berbeda pula. Jadi wajar bukan bila orang yang berbeda memiliki persepsi, pemahaman dan pendapat yang berbeda. Kepala boleh sama hitam, tetapi pikiran dan perasaan bisa saja berbeda. Ternyata perbedaan, terutama perbedaaan pendapat dan pandangan adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan ini. Perbedaan Menjadikan Dunia ini Indah Apakah Anda pernah melihat pelangi? Indah bukan? Ya, pelangi yang muncul setelah adanya hujan, akan tampak begitu indah dengan 7 warna cahayanya yang berbeda-beda. Perbedaan warna cahaya inilah yang membuat pelangi begitu indah, termasuk juga warna-warni pemikiran dan kreatifitasnya yang membuat hidup ini menjadi indah, dinamis dan tidak membosankan. Belajarlah dari perbedaan alat musik dan bunyinya yang ada di sebuah orkestra. Sebuah orkestra lengkap, memiliki tak kurang dari 10 hingga 15 jenis alat musik. Mulai dari alat musik tiup, petik, gesek, pukul, pencet, dan lainnya. Perbedaan alat dengan bunyinya tersebut menciptakan keindahan saat perbedaan disuarakan secara harmoni untuk saling memperkuat dan bukan saling meniadakan. Para pemain dalam orkestra harus sabar untuk bisa menyuarakan suaranya sesuai arahan sang dirigen yang akan memberikan aba-aba kapan alat musik tersebut boleh bersuara sesuai dengan porsinya. Tidak boleh karena bass betot merasa paling penting terus dia bersuara sekeras-kerasnya dan mengganggu harmoni orkestra secara keseluruhan. Demikian juga dengan kehidupan ini. Semua harus sabar, taat aturan dan asas saat menyuarakan perbedaan seperti yang harus dilakukan oleh pemain dalam sebuah orkestra, agar kehidupan ini penuh dengan harmoni yang membuat semuanya menjadi indah. Perbedaan Menyangkut SARA SARA atau singkatan dari Suku, Agama, Ras dan Antar golongan, memang sering kali menjadi pemicu konflik. Hanya berbeda suku, agama, ras dan golongan saja. Hal tersebut terjadi karena pola pikir yang salah dalam menghadapi perbedaan tersebut. Perbedaan agama atau jalan hidup memang menjadi hal yang berbahaya dan menakutkan bila tidak disikapi dengan bijaksana. Berapa banyak pembunuhan dan perang di dunia, terjadi karena adanya perbedaan agama. Konflik yang menyangkut agama memang mengerikan karena masing-masing pihak merasa akan mendapatkan piala surga saat memperjuangkannya. Itulah mengapa John Lennon dari The Beatles, bersikap skeptis dengan keberadaan agama dan menganggap agama hanya sebagai sumber konflik yang merusak kehidupan yang aman dan damai di dunia ini. Bukan salah pihak sekuler, agnostik dan atheis bila merenggapan demikian, karena kaum beragama sendiri sering kali lalai untuk menunjukkan kalau dengan adanya agama, dunia ini akan semakin aman dan damai karena adanya aturan Tuhan yang pasti baik untuk kemaslahatan kehidupan manusia dan kemanusiannya. Konflik antar penganut ummat beragama terjadi bila masing-masing pihak tidak dapat bertoleransi (membiarkan) adanya perbedaan. Silahkan masing-masing ummat beragama merasa benar dan yang paling benar, namun kemudian tidak perlu penganut ummat beragama yang lainnya mengikuti jalan kebenarannya dengan cara menghujat dan menjelek-jelekkan ajaran agama orang lain, bahkan memaksa orang lain untuk menerima kebenaran menurut agamanya. Prinsip 'bagimu agamamu dan bagiku agamaku' dalam Islam, adalah bentuk tegas untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama, sekaligus hidup beragama sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing. Toh agama dan keyakinan tidak bisa dipaksakan ('tidak ada paksaaan dalam beragama'), karena keimanan adalah hasil dari sebuah kesadaran individu. Jadi hindari perdebatan antar ummat beragama, karena pasti tidak ada manfaatnya bila hanya mencari kalah dan menang, benar dan salah. Diskusi antar ummat beragama boleh saja, sepanjang untuk bisa saling memahami yang pada akhirnya akan menimbulkan sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk ummat beragama, maupun yang memilih untuk tidak beragama dan tidak bertuhan sekalipun. Sering kita sedih saat hanya karena perbedaan suku dan ras, beberapa orang berkonflik hingga adanya korban jiwa. Hanya karena perbedaan parta politik, berbeda organisasi, berbeda desa, berbeda klub sepak bola, sudah bisa menjadi sumber konflik. Saat kita lahir, kita tidak bisa meminta pada Tuhan untuk dilahirkan sebagai suku apa dan dengan ras warna kulit apa. Tidak ada perbedaan kemudian antara suku dan ras satu dengan yang lainnya, kecuali karena nilai kemanfaatan bagi kehidupan ummat manusia yang jauh lebih baik. Apalagi kita mau berkonflik hanya karena beda desa, beda klup sepak bola, beda sekolah dan perbedaan lainnya yang tidak penting dan tidak prinsip untuk dijadikan sebagai bahan konflik. Bila semua orang sadar bahwa di atas segalanya, nilai kemanusiaan jauh lebih penting untuk dijunjung tinggi dan dihormati, maka konflik yang berlatar-belakang berbedaaan tersebut tidak akan lagi terjadi, karena sadar bahwa kita semua sama-sama manusia. Komunikasi adalah Kunci Perdamaian Menurut saya, perdamaian di atas perbedaan akan tercipta, bila semua orang memiliki pola pikir yang menghargai adanya perbedaan dan menganggap bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang membuat dunia ini menjadi dinamis dan indah. Selain pola pikir, komunikasi adalah salah satu kunci perdamaian dunia. Hambatan komunikasi dan rendahnya kemampuan dalam berkomunikasi, seringkali menjadi penyebab terjadinya konflik. Memperbaki cara berkomunikasi saat kita berbeda pendapat, mungkin bisa menjadi gambaran bagaimana komunikasi yang bisa menghidarkan kita dari konflik yang tidak perlu. Loh apakah ada konflik yang perlu? Tentu saja ada. Dalam konsep Manajemen Konflik, justru konflik diciptakan dan dipelihara untuk meningkatkan kreatifitas dan produktifitas. Konflik dalam ranah persaingan, membuat pihak yang terlibat konflik akan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik yang pada akhirnya menjadi motivai untuk meningkat produktivitas. Tentu saja konflik ini harus dikelola dengan baik, agar jangan sampai saling meniadakan dan menjadi bom bunuh diri bagi semua pihak. Komunikasi memang bukan hanya masalah bagaimana menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana proses komunikasi bisa efektif dan efisien. Sebuah konflik bisa dihindari bila kita mau menguasai teknik komunikasi dengan baik, agar tidak ada hambatan komunikasi yang menjadi sumber konflik. Berikut ini beberapa pedoman untuk bisa lebih memperbaiki cara kita dalam berkomunikasi.

  1. Tanamkan rasa empati dalam diri, karena tanpa empati, kita tidak akan perduli apakah lawan bicara kita tersakiti atau tidak dengan kata-kata kita. Andaikata kita berdiskusi dengan orang yang berbeda pandangan dengan kita, kita akan tetap menjaga perasaan lawan bicara kita untuk tidak menyakitinya dengan serangan verbal dan non-verbal yang menjurus ke ad-hominem. Empati akan membuat kita tidak hanya menghargai teman diskusi kita, tetapi jugaperbedaan pendapat yang mungkin muncul.
  2. Kembangkan komunikasi asertif. Komunikasi Asertif adalah komunikasi yang singkat, jelas, jujur, dan terbuka, namun disampaikan dengan cara yang terbaik agar memperhatikan juga perasaan orang yang menjadi teman diskusi kita. Cara berkomunikasi ini akan membuat teman diskusi kita menjadi nyaman karena tidak ada yang ditutup-tutupi dari apa yang ingin kita sampaikan. Tentu saja semua perbedaan pendapat dan pandangan, baik dalam sebuah diskusi antar personal maupun rapat formal, diperlukan cara penyampaian yang baik dan benar. Akui secara terbuka bila salah dan akui juga bila pendapat orang lain jauh lebih baik dari diri kita.
  3. Hargai pendapat orang lain dan kembangkan sikap saling memupuk. Sering kali sebuah rapat berjalan alot dan panas, karena masing-masing orang berpijak pada ego masing-masing untuk membuktikan siapa yang paling pintar dan paling benar. Akibatnya saat terjadi perbedaan pendapat, yang terjadi sebenarnya adalah pertarungan ego. Andai masing-masing orang yang berbeda pendapat bisa saling menghargai dan terjadi saling memupuk pendapat. Misal, dalam sebuah rapat, seorang teman mengutarakan ide dan pendapatnya. Walapun kita tidak setuju dengan dengan apa yang diutarakannya, maka hindari untuk menyerang pendapat tersebut secara frontal dengan mengatakan, "Saya tidak setuju dengan pendapat Anda tersebut", atau lebih ekstrim lagi mengatakan, "Ah saya kira itu ide yang kurang bermutu." Penilain buruk pada sebuah pendapat, pada hakikatnya menyerang ego dari si pemilik pendapat tersebut. Lebih baik kita menyatakan, "Saya hargai pendapat Anda. Ada beberapa hal positif yang bisa kita ambil dari ide anda dan coba bila dikombinasikan dengan ide atau pendapat saya berikut ini....." Sedangkan bila kita suka dengan ide atau pendapat seseorang, jangan sungkan-sungkan atau gengsi untuk memberikan pujian dengan mengatakan, "Saya suka dengan ide atau pendapat Anda", "That's a good opinion".  Hindari menggunakan kata 'tetapi'. Misal, "Saya setuju dengan pendapat Anda, tetapi....." Kata 'tetapi' akan mereduksi kalimat positif yang ada pada bagian awal. Alternatifnya dengan menggunakan kalimat, "Saya setuju dengan pendapat Anda dan saya punya pendapat lain yang mungkin bisa dipertimbangkan...."
  4. Bila dalam sebuah diskusi ternyata tidak juga menemukan kata sepakat, maka bisa saja kita mengakhiri perbedaan pendapat atau pandangan tersebut dengan kalimat, "Saya kira akhirnya kita harus sepakat untuk tetap tidak sepakat. Saya hargai pandangan Anda dan saya mempunyai pandangan saya sendiri."
  5. Cara nomer 4 di atas bisa juga digunakan sebagai cara keluar dari sebuah diskusi atau perdebatan yang panjang dan sulit menemukan titik temu. Cara lain untuk keluar dari sebuah perdebatan yang tidak perlu bisa dengan mengatakan, "Wah saya suka bertukar pikiran dengan orang yang luar biasa seperti Anda. Mungkin saya harus banyak belajar lagi dari Anda di kesempatan berikutnya."

Demikian apa yang bisa saya tuliskan cara menyikapi sebuah perbedaan. Hal ini merupakan nasihat buat diri saya pribadi untuk terus memperbaiki diri dalam menyikapi perbedaan, dan semoga bermanfaat bagi Anda yang membacanya. Sebagai penutup, saya kutipkan kalimat bijak berikut ini:

Andamungkintidakdapatmengendalikankeadaan, tapiAndadapatmenegendalikanpikiranAnda. Pikiranpositifmenghasilkanperbuatandanhasil yang positif" (Dr. Ibrahim Elfiky)

Keterangan: - Gambar dari - 3sixtyfive2010.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline