Lihat ke Halaman Asli

Choiron

TERVERIFIKASI

Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Profesi Pilot Beresiko Tinggi Terkena Serangan Jantung?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari saya duduk dan ngobrol santai dengan beberapa instruktur dari Diklat Penerbangan. Seorang instruktur bertanya tentang kabar kematian seorang pilot aktif yang berusia di bawah 50 tahun. Pilot tersebut memiliki badan yang sehat, pola hidup sehat dan termasuk orang yang senang bercanda alias selalu ceria, seolah-olah tidak pernah stres dan punya masalah.

Sayapun bertanya, "Bagaimana bisa seorang pilot yang selalu melakukan general check-up, hidup teratur, dan senang dengan gaji besar, bisa terkena serangan jantung? Apa memang pernah diteliti bila pilot itu termasuk profesi rawan serangan jantung?"

Seorang teman yang masih aktif berdinas di Juanda menjawab kalau belum pernah ada penelitian tentang resiko penyakit jantung pada pilot. Namun akhirnya instruktur ini bercerita beberapa kasus kematian pada pilot akibat serangan jantung.

Menurut beliau, pernah dalam sebuah persiapan penerbangan, seorang pilot sudah duduk di kursi kokpit dan mengaktifkan panel-panel yang berada di kokpit untuk persiapan take-off. Sementara ko-pilot memeriksa semua instrumen penerbangan di bawah. Saat ko-pilot masuk ke ruang kokpit untuk melaporkan hasil pengecekannya, didapatinya sang pilot terduduk lemah di kursi kokpit dan akhirnya meninggal karena serangan jantung.

Cerita yang kedua,  saat pesawaat baru saja take off dan mengudara sekitar 5 menit. Tiba-tiba saat ko-pilot mengajak berbicara pilot, didapatinya pilot terdiam. Saat diperiksa, ternyata pilot telah meninggal dunia. Segera ko-pilot mengambil alih pesawat untuk kembali lagi ke bandara. Hasil diagnosa, pilot tersebut mengalami serangan jantung.

Hasil dari diskusi kami sempat mengasilkan sebuah dugaan, bila profesi pilot memang rawan terhadap penyakit jantung selain gangguan pada pendengaran. Kemungkinan, seorang pilot mengalami stress karena tekanan mental dari rasa tanggung jawabnya akan keselematan penerbangan. Justru, pilot-pilot yang meninggal karena serangan jantung tersebut adalah pilot yang sangat disiplin terhadap peraturan penerbangan. Mereka sangat ketat dalam memastikan berfungsinya instrumen penerbangan dan tentu saja mesin pesawat.

masih menurut instruktur tersebut, justru seorang pilot yang dikenalnya easy going dan sangat santai dalam menjalankan tugasnya, hingga usianya mendekati 60 tahun, masih cukup hebat dan sehat-sehat saja. Padahal setiap kali akan berangkat, si pilot tidak begitu perduli dengan semua instrumen. Dia memiliki kepercayaan yang tinggi kepada semua petugas bawah pesawatnya pasti laik terbang. Pertanyaan yang sering dilontarkannya saat akan terbang adalah, "pramugarine ayu-ayu opo ora?" (Pramugarinya cantik-cantik apa tidak).

Jadi benarkah profesi pilot rawan terkena serangan jantung? Mungkin saja iya karena tanggung jawabnya yang begitu besar membuat adrenalin dan jantungnya berdetak lebih kencang. Hal ini saya pikir sama saja dengan profesi lainnya, bila kita tidak bisa mengendalikan pikiran untuk tidak terlalu cemas pada apa yang menjadi tanggung jawab kita secara berlebihan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline