Putus nyambungnya jalin cinta antara RA dan YS memang sudah saya duga sebelumnya saat awal-awal mereka baru jadian. Bukan karena saya peramal denga ilmu kemeruh saya, tetapi melihat karakter RA yang masih terjebak cinta remaja dan belum mampu memaknai sebuah hubungan cinta sebagai cinta dewasa.
Cinta remaja biasa terjadi pada usia remaja yang lebih pada ketertarikan secara fisik dan kekaguman pada yang bersifat kasat mata. Seorang remaja pria sudah lumrah bila naksir temannya seorang remaja wanita yang cantik, pintar, atau di antara keduanya. Sedangkan seorang remaja wanita jatuh hati kepada seorang remaja pria mungkin karena tampang atau penampilannya yang mirip artis remaja, pintar dan berani. Tak jarang pula, remaja yang menjadi idola di sekolahnya justru berpacaran dengan remaja nakal dan terkenal urakan atau yang biasa dikenal sebagai badboys. Umumnya hal ini terjadi karena si remaj wanita ingin mencari rasa aman dari 'sang penguasa' atau bisa juga karena merasa berempati untuk bisa menaklukan hati si badboy dan menjadikannya pria baik-baik.
Sedangkan cinta dewasa adalah perasaan kasih dan sayang seseorang yang mencintai pasangannya secara lebih bertanggung jawab. Perasaan cinta yang muncul bukan sekedar karena ketertarikan fisik, tetapi karena perasaan cinta kepada the soul behind the man. Cinta dewasa akan mengorbankan apa saja untuk orang yang dicintainya. Bahkan derita berubah menjadi nikmat saat dituntut sebuah pengorbanan bagi yang dicintainya. Dengan kata lain, dia akan membela mati-matian bagi orang yang dicintainya.
Sebelum bertemu YS, RA adalah seorang pria menginjak dewasa dengan cinta remaja yang mudah berpindah ke lain hati. Cinta remaja merupakan cinta yang labil yang kadang mudah kecewa, mudah marah dan mudah melupakan ketika ada pembanding yang lebih baik lagi. Tak heran bila orang-orang yang masih pada level cinta remaja, menjadi sangat mudah untuk berayun ke lain hati.
Bagi saya awalnya RA hanya ingin berpetualang saja setelah bosan dengan yang lebih muda. Namun tentu saja, YS yang saat itu baru saja menjanda, tak ingin dipermainkan begitu saja dari si brondong Don Juan. Apalagi Ibunda RA awalnya adalah penggemar YS yang berprofesi sebagai penyanyi papan atas, awalanya tidak mempermasalahkan hubungan putranya dengan YS. Namun ketika YS meminta status hubungan yang lebih serius, tentu saja ibunda RA menolak bila menantunya kelak seumuran dengan dirinya. Apa bisa YS memberikan cucu untuknya dengan usia di atas 40 yang penuh resiko untuk melahirkan.
Tanda-tanda RA masih pada level cinta remaja semakin tampak, saat dia sendiri tidak membela YS saat dijadikan bahan olok-olok oleh teman-temannya di sebuah acara musik. Bahkan parahnya lagi, RA turut serta menjadikan YS sebagai bahan leluconnya. Bila RA benar-benar mencintai YS sebagai sebuah cinta dewasa, pasti dia tidak akan rela YS diolok-olok oleh teman atau sahabatnya sekalipun. Cinta dewasa akan menempatkan orang yang dicintainya lebih tinggi daripada teman, sahabat, bahkan keluarganya sendiri.
Seharusnya YS memutuskan RA sejak awal-awal RA menunjukkan gejala ketidak matangan dalam memaknai sebuah hubungan. Namun salah YS sendiri yang masih menikmati kebersamaan dan kebanggaan mendapatkan RA yang hingga saat ini masih dalam puncak karir sebagai presenter. Oleh karena itu, saya tidak akan menempatkan diri YS sebagai korban RA. Toh ternyata YS juga rela dan tahu konsekwensinya membangun relasi percintaan dengan RA.
Bagi saya, kisah cinta RA dan YS ini merupakan pelajaran berharga untuk belajar menilai, apakah calon pasangan Anda masih terjebak cinta remaja atau memang sudah pada tingkat cinta dewasa. Bila belum, segera minta si dia untuk mengupgradenya sebelum terlambat, atau tinggalkan saja sebelum makan hati dan pikiran. Setuju? Terserah Anda saja deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H