Lihat ke Halaman Asli

Choiron

TERVERIFIKASI

Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Selamat Beristirahat untuk Kompasianer Pedagang Asongan

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lebih dari 3 bulan saya merasakan hiruk-pikuk pertarungan antar kelompok, yang dilatar-belakangi perebutan kursi DKI-1. Mungkin sudah puluhan akun baru dan ratusan artikel terpublikasi selama masa kampanye oleh masing-masing kelompok, baik di putaran pertama maupun putaran kedua. Lebih-lebih pada saat putaran kedua, saat terjadi dikotomi 2 pasangan cagub dan cawagub yang lolos Foke-Nara dan Jokowi-Ahok.

Awalnya Kompasiana terasa sesak oleh teriakan para pedagang asongan (pendukung) yang saling menawarkan barang dagangannya. Lebih-lebih saat para pedagang asongan ini tidak lagi meneriakan barang dagangannya sendiri, tetapi malah saling menjelekkan satu sama lainnya. Rasanya telinga serasa budek dan mata terus kelilipan selama masa perang urat syaraf tersebut. Namun setelah 2 bulan, kita mungkin jadi terbiasa dengan teriakan-teriakan garang dan girang para pedagang asongan, dan mulai berhasil mengabaikannya.

Pemilukada DKI Jakarta Kamis (20/9) kemarin, adalah titik puncak dari ketegangan persaingan antar dua pendukung dan tim sukses Foke-Nara dan Jokowi-Ahok. Telah banyak energi yang dihabiskan dalam pertumpahan ludah hingga membanjiri Kompasiana.

Namun setelah semua mencapai puncaknya, apakah para pejuang dan pedagang asongan ini akan tetap tinggal di Kompasiana? Atau mereka akan tetap tinggal dan membangun pertemanan yang lebih 'alami' dan manusiawi. Kita lihat saja nanti. Yang jelas, Kompasianer pragmatis yang menulis berdasarkan order pasti akan meninggalkan Kompasiana. Sebagian lagi mungkin akan tetap tinggal mengingat Kompasiana telah menjadi rumah dunia maya yang paling ramai, seru dan asyik.

Terakhir, saya ucapkan selamat jalan para pejuang dan pedagang asongan yang mungkin untuk sementara waktu harus beristirahat untuk mengendurkan urat dan syaraf yang tegang, dan menegangkan urat lain yang kendur karena lupa tidak digunakan dalam waktu lama. Liburan akan membuat Anda semua menjadi segar kembali. Sudah, tinggalkan hiruk-pikuk Pemilukada yang sudah dapat diketahui hasil akhirnya.

Bravo untuk semuanya. Salam dari Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline