Oleh: Choiron (no. 171)
Tidak mudah memang untuk mengundang teman-teman kondangan di Kompasiana ini. Namun berkat kegigihan sekretaris saya Elsa yang menyebarkan undangan, akhirnya sekitar 200 undangan tersebar ke seantero kolong dunia. Oh ya, saya perkenalkan dulu sekretaris saya yang sudah menemani saya dalam berbagai tugas penting. [caption id="attachment_194902" align="aligncenter" width="120" caption="Elsa @Kompasiana"][/caption]
Saya menarik Elsa sebagai sekretaris saat di sebuah kegiatan, dia bertanya beda antara 'Onani dan Masturbasi'. Hal ini yang membuat saya kagum dengan kepribadiannya yang berani dan tegas. Selain itu memang saya juga senang dengan wajahnya yang 'good looking'. Sampai-sampai ada seorang teman dari Surabaya yang tanya begini, "biyen bapakae sunat nang endhi yo, kok duwe anak ayu tenan..." Mendengar pertanyaannya tersebut saya hanya bisa tersenyum tanpa bisa menjawab. Andapun pasti sama, tidak bisa menjawab seperti saya.
Undangan pertemuan kali ini adalah dalam rangka merayakan prestasi Agnes Monica di rumah saya. Pasalnya, Agnes Monica telah memecahkan rekor 998 komentar di tulisan berjudul Ih Agnes Kok Jorok Sih Pak? Padahal tulisan tersebut bukan tulisan bertema agama yang biasa menjadi ajang adu ego dan pertumpahan ludah.
Tepat pada hari yang ditentukan, udanganpun mulai datang. Tak terkecuali Pak Guru Baim Saptaman dari Gunung Kidul yang sudah sampai di rumah saya dengan mengendarai sepeda tuanya. Namun yang membuat saya cukup shock, datangnya rombongan hewan dan tanaman hias ke kediaman saya. Mulai dari harimau, kucing, tikus, punguin, burung, hingga bunga-bunga warna, datang dengan menumpang bus.
Tadinya saya pikir mereka adalah penghuni Kebun Binatang Surabaya yang lepas karena kurangnya perhatian. Namun saat seekor kambing mengembik... mbeeek... yang terdengar di telinga saya justru berbunyi, "Saya Tegush, Mas Choiron....". Hehehe... kok bisa saya mengerti bahasa hewan ya. Apa mungkin ilmu Nabi Sulaiman sudah menitis kepada saya. Tiba-tiba seekor kucing jantan yang tampak malu-malu juga menghampiri saya. "Meow... meooooow... meoooew...". "Eh kamu pasti Mas Empuss ya... loh mana Mbak Hawa?" tanya saya sambil berbisik.... Si Empuss cuman tersenyum lebar sambil menunjuk ke depan. Oh rupanya Mbak Hawa juga sudah datang.
"Ayo silahkan mausk semua, silahkan", uja saya kepada rombongan teman-teman Kompasianer yang tersebut. Maka masuklah rombongan hewan dan bunga ke dalam rumah saya yang tidak seberapa kecil ukurannya. Maklum cuman hanggar pesawat terbang.
Sementara, 3 orang fotografer Kompasiana khusus saya sewa untuk mengabadikan kondangan akbar ini. Om Roy, Mbak Tuty dan Mbak Aryani dengan tangkas langsung mengabadikan setiap kegiatan para Kompasianer yang telah hadir. Mbak Aryani khusus saya minta untuk mengambil foto wajah secara closeup setiap kompasianer yang hadir.
Memang dunia yang aneh. Saya pikir gambar di foto profil Kompasiana itu cuman foto asal comot dari internet.Ternyata setelah bertemu di dunia nyata, wajah mereka tidak jauh berbeda dengan foto profilenya. Hehehe.. maaf saya sudah salah sangka. Lucunya ada 2 burung garuda yang ikut serta dalam rombongan. Keduanya sama-sama bawa perisai.