Kemarin siang (14/2) saya mendapatkan tugas rahasia untuk membuat cutting sticker. Kebetulan saya tahunya tempat cutting sticker yang bagus ada di jalan Undaan, cukup dekat dengan Tugu Pahlawan Surabaya. Rupanya pesanan cutting sticker tersebut bisa ditunggu dalam waktu 1 jam. Daripada jauh-jauh kembali ke kantor, akhirnya saya memutuskan untuk mencari tempat bersantai sambil menikmati terik siang hari kota Surabaya. Setelah berjalan memutar, saya menemukan sebuah penjual minuman dan makanan yang cukup ramai. Seingat saya, dulu saya pernah mampir ke tempat tersebut 3-4 tahun lalu, dan ternyata si penjual ini bertahan cukup lama juga hingga sekarang. Ya yang pasti mereka bertahan lama karena masih laku dan menguntungkan. Buktinya, warung gerobak minuman mereka laris manis dengan pembeli yang datang silih berganti. Warung gerobak ini sebenarnya tidak banyak menjual makanan. Mereka hanya menyediakan gorengan seperti tempe menjes, oote-ote, tahu isi, sate usus, sate kulit, ketela goreng, dan beberapa jenis gorengan lagi yang lain yang saya tidak tahu namanya. Namun rupanya warung gerobak ini lebih mengandalkan es legend sebagai trade mark-nya. Saya perhatikan bergelas-gelas minuman disajikan pada setiap mereka yang datang. Mulai dari pria berdasi, hingga tukang becak dan sopir truk. Suasanyanya mirip dengan yang saya tuliskan pada Wow, Sehari Bisa Laku 400 Bungkus. Sayapun tak mau ketinggalan untuk mencicipi gorengan dan segelas legend segar. Luar biasa. Di panas terik Surabaya karena hujan terlambat datang hari itu, saya merasakan kesegaran minuman asli Indonesia ini. Dengan manis alami dan rasa semriwing di mulut seperti minuman soda, membuat legend menjadi minuman alternatif bagi Anda penikmat minuman bersoda. Setelah menghabiskan segelas legend dan sepotong ote-ote, sayapun membayar hanya Rp.2.500. Itu berarti soft drink asli Indonesia ini dihargai Rp.1.500 dan ote-otenya berharga Rp.1.000. Harga minuman dan gorengannya sepertinya lebih mahal Rp. 500 daripada warung gerobak yang di Jl. A. yani seperti yang saya ceritakan pada Wow, Sehari Bisa Laku 400 Bungkus. Rasa legennya nyaris sama sempurnanya. [caption id="attachment_162934" align="aligncenter" width="620" caption="Warung Gerobak Legen di Jalan Undaan Surabaya"][/caption]
Selain dijual dalam gelas siap saji, mereka juga menjualnya dalam botol 1.5 liter dengan harga Rp. 6.000 per botol. Botol legend tersebut tinggal dimasukkan ke dalam lemari es atau dicampur dengan es batu, karena lebih nikmat rasanya minuman legend dalam kondisi dingin. Saya belum pernah bertemu dengan orang normal yang membuat wedhang legend atau legend hangat. Sama halnya saya belum pernah bertemu orang normal lainnya yang minum CocaCola hangat atau Sprite disajikan panas. Menyimpan legend juga tidak boleh terlalu lama. Karena legend bisa berubah menjadi tuak alias minuman memabukkan tradisional lainnya. Bisa-bisa Anda menjadi Drunken Master ala Jackie Chan. Minuman legend atau biasa juga ditulis legen tanpa huruf 'd' dibelakangnya, dibuat dari bunga pohon Siwalan yang banyak tumbuh di pesisir pantai utara Jawa Timur. Tak heran bila Gresik, Lamongan dan Tuban, merupakan daerah di Jawa Timur penghasil minuman ini yang dikirim hingga ke Surabaya. Informasi pembuatan soft drink ini bisa Anda baca di Wikipedia. Legend memang minuman alami. Beberapa artikel menyebutkan legend ini bagus untuk orang yang mengalami gangguan ginjal dan impotensi seperti yang ditulis di http://langsungenak.com dan http://surabaya.detik.com. Entah saya belum pernah membaca artikel ilmiahnya dalam bentuk jurnal penelitian. Satu-satunya artikel yang menyebutkan khasiat ada di http://www.warintekjogja.com. Ternyata soft drink asli Indonesia ini bisa digunakans ebagai penganti Viagra dan sebagai obat diuretik memperlancar buang air kecil. Jadi bila Anda atau suami Anda kurang bisa 'berdiri', boleh dicoba untuk terapi minum legend setiap hari. Awas jangan sampai kembung terlalu banyak minum. Malah nanti benar-benar tidak bisa berdiri sungguhan. Salam sehat ceria setiap saat. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H