[caption id="attachment_153267" align="alignright" width="180" caption="Pramugara"][/caption] Setelah penerbangan terakhir kemarin dari Surabaya-Jakarta dan sebaliknya, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa saat ini telah terjadi pergeseran tugas, atau mungkin lebih tepatnya tambahan tugas bahwa pramugari itu merangkap menjadi pramuniaga. Seingat saya, awal tahun 2000-an, para pramugari yang tampil cantik, cool, dan charm tersebut adalah awak kabin yang bertugas membantu pilot untuk mengamankan penerbangan dengan memperhatikan aturan keselamatan penerbangan. Mereka harus memastikan penumpang tahu dan mengikuti sistem keselamatan penerbangan. Disamping itu, pramugari tersebut juga merupakan ujung tombak pelayanan perusahaan kepada pelanggannya. Namun entah mulai kapan pramugari tersebut mulai berjualan di atas udara dengan mendorong 'gerobak' yang berisi banyak barang dagang berupa makanan, minuman, dan merchandise perusahaan penerbangan. Loh apa salahnya pramugari merangkap sekaligus sebagai pramuniaga? Oh ya pasti tidak masalah. Kedepan bisa saja pramuniaga merangkap pekerjaan lain tidak hanya sekaligus sebagai pramuniaga, tetapi bisa saja sebagai pramusaji, dan pramuwisata. Bukankah di penerbangan jarak jauh yang memakan waktu berjam-jam, pramugari juga sudah merangkap sebagai pramusaji dengan menawarkan makanan atau minuman kepada penumpangnya. Namun jangan sampai tugas utamanya untuk pelayanan keselamatan penerbangan terganggu gara-gara si pramuniaga bingung mencari uang kembalian.
Saya juga jarang melihat pramugara. Namun pada penerbangan kemarin, terdapat seorang pramugara yang bertugas bersama lebih dari 3 pramugari lainnya. Ini mungkin termasuk bias gender, bahwa wanita akan lebih ramah dan nyaman melayani pelanggan daripada pria? Maka dari itu dalam dunia promosi, kita mengenal istilah SPG (Sales Promotion Girls) namun tidak pernah mengenal SPB (Sales Promotion Boys). Itu berarti dalam bidang yang berhubungan dengan pelayanan yang bersifat interpersonal, wanita lebih punya banyak peluang daripada pria. Benarkah begitu? :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H