Manusia Masa Depan
Tahun 2000-an, pernah ada sebuah artikel yang meramalkan dan menggambarkan bagaimana bentuk manusia di masa yang akan datang setelah proses evolusi beribu-ribu tahun kemudian. Manusia masa depan tersebut digambarkan nyaris mirip alien yang berbadan ceking bin cungkring, dengan kepala besar, mata besar, hidung panjang, kaki dan tangan menciut kecil, serta jari-jari tangan yang runcing. Itu juga yang ditulis di artikel www.scinetificamerican.com dengan judul "The Future of Man--How Will Evolution Change Humans?" yang ditulis pada desember 2008.
Manusia masa depan memiliki kepala yang bertambah besar, karena diperkirakan volume otak manusia semakin bertambah akibat dari seringnya manusia berfikir. Mata menjadi semakin lebar karena penggunaan visual yang terus-menerus dan memudahkan untuk menangkap cahaya. Hidung menjadi lebih panjang karena kebutuhan bernafas yang semakin sulit akibat menipisnya kadar oksigen dan tingginya kadar polutan di udara. Sedangkan tubuh manusia menjadi ramping dan mengecil, karena konsumsi makanan yang hanya berupa kapsul energi, ditambah dengan kurangnya gerak manusia yang mengandalkan teknologi mekanik untuk melakukan apapun. Akibatnya, otot tidak berkembang dan tubuh manusia menjadi menyusut. Sementara aktivitas manusia masa depan yang mengandalkan perintah pada panel komputer dan gadget dengan sentuhan jari tangan, membuat jari tangan manusia menjadi panjang dan runcing, untuk memudahkan menekan tombol apapun.
[caption id="attachment_362565" align="aligncenter" width="450" caption="Rekaan evolusi mata manusia (Sumber: bing.net)"][/caption]
Walaupun penggambaran manusia masa depan tersebut di atas lebih seperti sebuah science fiction, namun sebenarnya mempertimbangkan perubahan pola hidup manusia moderen yang ada pada saat ini. Makanan yang serba instant, yang bisa saja suatu saat makanan dan suplemen yang dikonsumsi astronot NASA akan juga dijual bebas. Belum lagi aktivitas fisik manusia yang semakin berkurang karena lebih banyak bekerja sambil duduk seperti orang kantoran pada umumnya yang duduk 6-7 jam di depan komputer. Bahkan sekarang ini, kemana-mana menggunakan motor atau angkutan lainnya walau hanya untuk ke toko atau warung yang berjarak 100 meter dari rumah, atau sekedar ke masjid yang berjarak 50 meter saja dari rumah. Evolusi dengan mengecilnya tubuh dan otot, karena kita jarang menggunakannya untuk bergerak. Kita terlalu malas untuk bergerak karena takut berkeringat dan takut lelah.
Penyakit Orang Moderen
Lepas dari apakah penggambaran evolusi bentuk manusia tersebut tepat atau tidak, sebenarnya manusia modern yang diwakili oleh orang-orang kantoran, lebih rentan sakit daripada manusia jaman sebelumnya. Orang jaman dahulu, paling sakit karena kurang makan, daya tahan tubuh kurang dan berikutnya terserang bakteri atau virus. Sedangkan penyakit orang modern justru karena makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Perubahan pola makan dan pola hidup inilah yang membuat orang moderen menjadi mudah sakit.
Mari kita lihat lebih dalam lagi, perkembangan jenis-jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh orang-orang moderen, yaitu:
- Kolesterol
- Gagal jatung
- Diabetes
- Asam urat
- Darah tinggi
- Gagal ginjal
- Liver
- Oestoporosis atau tulang rapuh
Kecuali yang nomer 8, semua penyakit di atas lebih karena apa yang dimakan dan diminum manusia. Manusia moderen terbiasa memakan makanan yang berlemak, kadar gula tinggi, kadar garam yang berlebihan dan makanan dengan bahan pengawet. Ditambah dengan pola atau gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat, seperti merokok, stress, polusi udara, minuman beralkohol dan kurangnya istirahat. Sedangkan kasus penyakit rapuh tulang atau Oestoporosis adalah penyakit yang semata-mata bukan hanya karena tubuh kekurangan asupan kalsium. Buktinya, penyakit ini malah banyak diderita oleh orang-orang yang cukup mengkonsumsi susu sapi dan hasil olahannya. Kurang gerak atau olahraga, dapat menjadi salahsatu penyebabnya. Itu mengapa, salahsatu produsen susu pencegah oestoporosis turut serta mengkampanyekan untuk banyak bergerak atau berjalan 1000 langkah setiap hari.
Diabetes Melitus
Menurut Profesor Namcho --Ketua International Diabetes Federation untuk kawasan Asia Pasifik (IDF-WPR),seperti yang dikutip oleh tempo.com menyatakan, "Hari ini, 9,1 juta penduduk Indonesia hidup dengan diabetes." Indonesia juga naik 2 tingkat menjadi peringkat ke-5 dunia jumlah penderita diabetes terbesar di dunia. Diperkirakan, akan meningkat menjadi 14.1 juta orang pada tahun 2035. Masih dari tempo.com, menurut Profesor Hasbullah Tabrany -- pakar kesehatan dari Universitas Indonesia menyatakan kalau diabetes juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan pada akhirnya akan menguras sepertiga anggaran pemerintah di bidang kesehatan.