Lihat ke Halaman Asli

DION RULLY ANDROU

entrepreneur

Mahasiswa Kelompok 23 KKN-PPM UMBY Sosialisasi Fermentasi Pakan Ternak Silase

Diperbarui: 18 Februari 2023   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN-PPM Kelompok 23 

KKN-PPM Universitas Mercu Buana (UMBY) Kelompok 23 melaksanakan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang berlokasi di Dusun Sempon Wetan, Kelurahan Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul,  D.I.Yogyakarta. Kegiatan Pemberdayaan masyarakat ini berlangsung selama 30 hari dari tanggal 19 Januari - 20 Februari 2023. Kelompok 23 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta sendiri memiliki 4 Program Kerja utama, salah satu program kerja yang dilaksanakan dalam pemberdayaan masyarakat Dusun Sempon Wetan yakni "Silase". Kegiatan silase ini dilaksanakan pada tgl 31 Januari 2023, bertepatan di rumah kediaman Bapak Sugito selaku  Dukuh Sempon Wetan.

Dokumentasi KKN-PPM Kelompok 23 

“Melimpahnya hijauan pada musim hujan adalah suatu kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan hijauannya untuk musim kemarau. Tapi bagaimana caranya pakan hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, dan pakan hijauan tersebut dapat disimpan selama 1 bulan, 2 bulan atau 6 bulan bahkan 1 tahun. Untuk itu diperkenalkan salah satu lagi teknologi pengewatan pakan hijaun ternak yaitu Silase yang dicetuskan oleh mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat di Dusun Sempon Wetan”. Sugito selaku  Dukuh Sempon Wetan.

Dyas Genta Denoar selaku mahasiswa UMBY Kelompok 23 yang melaksanakan KKN-PPM mengatakan “Tujuan membuat Silase untuk pakan ternak ini adalah sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa penghujan (kemarau) yang panjang, untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau, memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi serta mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian”.

Silase merupakan istilah dari fermentasi pakan hijauan yang diawetkan dan tambahan nutrisi ternak yang bisa digunakan dalam jangka panjang atau biasa digunakan untuk simpanan makanan saat musim kemarau. Bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana diantaranya :

  • Segala jenis Rumput,Jerami, Limbah jagung (pohon dan kulit jagung)
  • Tetes tebu
  • Dedag
  • EM4 (merupakan bakteri)
  • Drum atau tong
  • Plastik

Cara pembuatan:

  • Siapkan alas berupa terpal, letakan hijauan yang akan difermentasi berupa rumput,jerami, kulit jagung atau rerumputan hijauan yang memiliki kandungan kadar air rendah diatas alas terpal tersebut.
  • Campurkan bahan-bahan seperti tetes tebu dan EM4 kedalam ember berisi air.
  • Siramkan sedikit demi sedikit campuran bahan-bahan tersebut keatas hijauan yang akan difermentasi, kemudian taburi dedag atau Polar kemudian campurkan hingga merata.
  • Setelah tercampur rata masukan kedalam kantong plastik fermentasi atau kedalam Drum.

Proses Fermentasi ini berlangsung selama 14 hari, untuk hasil fermentasi hijauan pangan yang berhasil ditandai dengan munculnya jumlah jamur yang sedikit dan aroma wangi, sedangkan jika fermentasi gagal ditandai dengan jumlah jamur yang banyak dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Program kerja Silase ini memanfaatkan hasil limbah pertanian warga yang ada disekitar seperti jerami, pohon dan kulit jagung. Tujuan Silase ini lebih mengarah ke persediaan pakan ternak selama musim kemarau dan lebih efisien waktu agar peternak tidak harus mencari rumput setiap hari. Kegiatan Silase ini dihadiri oleh petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok tani Dusun Sempon Wetan, para warga sangat antusias selama kegiatan mulai dari  sosialisasi dan praktek proses pembuatan Hijauan Pangan (Silase).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline