Lihat ke Halaman Asli

Chistofel Sanu

Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Pelosi, Taiwan dan Strategi AS di Indo-Pasifik

Diperbarui: 4 Agustus 2022   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelosi bertemu dengan Presiden Tsai di kantor kepresidenan Taiwan di Taipei (Foto: Taiwan Pool via REUTERS)

Seorang pejabat senior Pentagon Rabu lalu, menggambarkan versi strategi AS untuk kawasan Indo-Pasifik yang agak kontras dengan retorika panas dan latihan militer yang bersaing di wilayah Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan yang mendahului kedatangan Ketua DPR Nancy Pelosi dan delegasi kongresnya di Taiwan.

Bahkan prospek Pelosi mengunjungi Taiwan menekankan ketegangan militer yang ada antara Washington dan Beijing.

Di sisi lain, strategi AS untuk mengumpulkan sekutu regional dalam menanggapi aktivitas agresif China memiliki nada yang kurang suka berperang seperti yang dijelaskan minggu lalu oleh Ely Ratner, Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk urusan keamanan Indo-Pasifik, di Center for Strategic and Konferensi Laut Cina Selatan ke-12 Studi Internasional.

Ratner memang mengakui, "Kami melihat Beijing menggabungkan kekuatan militer yang kuat dengan kemauan yang lebih besar untuk mengambil risiko." 

Dan dia menunjukkan bahwa "dalam beberapa bulan terakhir kami telah menyaksikan peningkatan tajam dalam perilaku tidak aman dan tidak profesional oleh kapal dan pesawat PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) yang melibatkan tidak hanya pasukan AS, tetapi pasukan sekutu yang beroperasi di wilayah tersebut."

Dia secara khusus mencatat insiden 6 Juni di mana sebuah pesawat tempur China memotong hidung pesawat pengintai maritim P-8 Australia yang sedang melakukan penerbangan rutin di Laut China Selatan. 

Pejuang China melepaskan sekam yang tertelan ke dalam mesin P-8. Kementerian Pertahanan Australia menggambarkan pertemuan itu sebagai "manuver berbahaya yang menimbulkan ancaman keselamatan bagi pesawat P-8 dan awaknya."

Ratner menggambarkan China sebagai "menguji batas tekad kolektif kita."

Ditanya tentang bagaimana AS akan berurusan dengan negara-negara regional "prihatin tentang kegiatan China, tetapi juga berhati-hati tentang konfrontasi dengan Beijing," Ratner menjawab dengan mengatakan bahwa itu adalah "akar strategi AS di Laut China Selatan dan Indo-Pasifik, dan terus terang secara global terkait dengan tantangan China."

Dia kemudian menjelaskan apa yang dia katakan AS coba capai vis--vis China yang berkaitan dengan negara-negara lain di kawasan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline