Lihat ke Halaman Asli

Chistofel Sanu

Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Barat dan NATO Tak dapat Menyelamatkan Ukraina Tanpa Intervensi Militer

Diperbarui: 4 Maret 2022   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Rafael Advances Defense System

Tekad Vladimir Putin tidak terpengaruh oleh kritik Barat dan tentara Rusia sekarang melepas sarung tangannya.

Sepertinya kita tidak perlu terlalu memikirkan bagaiman perjuangan militer Rusia dalam upayanya menaklukkan Ukraina. Bagi mereka dana yang dibutuhkan untuk itu tidak berarti apa-apa, demi semua tujuan yang benar-benar sangat dramatis dan harus terjadi hingga hasilnya tidak lain adalah kemenangan Rusia atas Ukraina.

Namun tampaknya proses itu sendiri memakan waktu yang lebih lama dari yang diharapkan Putin. Ada beberapa faktor, yang terlihat jelas namun dari semua factor ini tidak satupun yang berhubungan langsung dengan tekad Presiden Rusia Vladimir Putin menguasai Ukraina secara paksa.

Semua pakar dan ahli telah banyak berbicara dan mengira pemimpin Rusia ini akan berkedip atau goyah dari tujuannya karena kritik dan sanksi yang dijatuhkan dunia padanya. Namun perlu menyadari jika mereka belum pernah melakukan hal gila seperti ini sebagaimana yang tengah dilakukan oleh Vladimir Putin.

Kampanye militer akan berakhir hanya ketika Kyiv berada di bawah kendali penuh Rusia; tidak ada analisis lain yang masuk akal tentang perang hingga pada titik ini yang dapat mengarah pada kesimpulan yang berbeda.

Di Ukraina dan Barat, para pejabat elitnya beberapa hari terakhir telah banyak memberikan informasi yang tidak valid tentang keberhasilan di lapangan melawan tentara Rusia. Memang, tampaknya ada keunggulan tetapi terutama akibat dari kesulitan di pihak Rusia dan sifat pertempuran yang dipilih oleh Kremlin.

Konvoi kendaraan lapis baja yang panjang dan bergerak lambat telah menjadi faktor keuntungan tertentu bagi sekutu Ukraina: Dengan melumpuhkan beberapa kendaraan tempur Rusia dibaris depan sudah cukup untuk menghalangi seluruh aliran konvo. Ini menjadi penyebab utama penundaan invasi Rusia ke Ukraina yang signifikan bagi pasukan tempur Rusia, namun hal itu tidak cukup untuk mengubah dua formasi militer besar-besaran yang sekarang sedang dalam perjalanan untuk mengepung ibukota Ukraina, Kyiv.

Dampak Penundaan invasi militer Rusia ini kelihatan tidak direncanakan dengan baik (misalkan saja beberapa di antara kendaraan alutista yang dibawa juga merupakan produk cadangan dari tentara Rusia yang berat, tidak praktis, dan kuno dengan metode operasi yang agak ketinggalan zaman), tampaknya telah membuat Rusia sedikit mengubah taktik dan strategi mereka.

Pada tahap awal, Rusia berusaha menghindari korban sipil dan menyerang infrastruktur sipil sebanyak mungkin. Hal ini terjadi karena keinginan mereka untuk menghindari kritik Dunia Barat, dan sama pentingnya, dengan pandangan mereka tentang Ukraina sebagai wilayah yang dibebaskan dan bahwa merusaknya sama dengan melukai diri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline