Lihat ke Halaman Asli

Belajar Menanam Lamtoro dan Kangkung Bersama Mahasiswa Universitas Brawijaya di Desa Butun

Diperbarui: 11 Agustus 2023   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Program "Pendidikan Desa Berkualitas melalui Agrieducation pada Anak Usia Sekolah" di SD Negeri 2 Butun- Dokumentasi pribadi

Mahasiswa Universitas Brawijaya meningkatkan minat menanam tanaman di dalam diri anak-anak dengan mengajak mereka menanam tanaman kangkung dan lamtoro di SD Negeri 2 Butun, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Mata pencaharian suatu masyarakat seringkali dipengaruhi oleh keahlian unik dan lingkungan tempat mereka tinggal. Di Desa Butun, karena banyaknya lahan pertanian, bertani menjadi mata pencaharian umum di kalangan masyarakatnya. Namun, menumbuhkan minat bercocok tanam di kalangan anak-anak di desa Butun masih menjadi tantangan. Memahami hal ini, para mahasiswa dari Kelompok 359 MMD-1000 Desa mengambil inisiatif untuk meningkatkan bercocok tanam melalui sosialisasi dan sesi menanam yang dilakukan secara bersama-sama dengan program "Working with Student: Pendidikan Desa Berkualitas melalui Agrieducation pada Anak Usia Sekolah".

Program "Working with Student: Pendidikan Desa Berkualitas melalui Agrieducation pada Anak Usia Sekolah" diadakan di SD Negeri 2 Butun, ditujukan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 pada hari Kamis (20/7) dan Senin (24/7). Kegiatan dimulai pukul 8 pagi waktu setempat dan diawali dengan pemaparan materi mengenai pupuk dan hidroponik oleh Ersya Putri Andini dan Dinda Shoda Camilia sebagai penanggung jawab program kerja tersebut.

Pemaparan Materi Mengenai Pupuk dan Hidroponik-Dokumentasi Pribadi

Sesudah seluruh materi telah disampaikan oleh Ersya dan Dinda, kegiatan dilanjutkan dengan praktik menanam tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak terkait materi media tanam yang telah disampaikan sebelumnya. Tanaman yang digunakan sebagai bahan praktik adalah kangkung dan lamtoro. "Selain karena mudah dalam segi material, mengetahui bahwa air itu gampang diakses dimana-mana, ya supaya anak-anaknya tau bahwa menanam tanaman itu enggak cuman di tanah aja tapi di air juga bisa." jelas Dinda mengenai alasan mengapa memilih kangkung sebagai bahan praktik.

Kegiatan Praktik Menanam Tanaman-Dokumentasi Pribadi

Kegiatan pun diakhiri dengan tanya jawab dan pembagian hadiah dari Mahasiswa Kelompok 359 MMD-1000 Desa Universitas Brawijaya. Melihat antusiasme dari anak-anak ketika kegiatan ini berlangsung, diharapkan minat bercocok tanam anak-anak SD Negeri 2 Butun semakin meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline