Lihat ke Halaman Asli

Peran Pemuda di Masalah Politik Uang Dalam Pemilihan Gurbernur

Diperbarui: 7 Desember 2024   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh Chinta Ramona Putri Ayu Retno Sari

PERAN PEMUDA DI MASALAH POLITIK UANG DALAM PEMILIHAN GUBERNUR

Politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah atau biasa disebut Pilkada merupakan praktik yang bias merusak integritas demokrasi dan kualitas kepercayaan pemilihan. Pemuda, sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi masalah ini. Artikel ini membahas tentang bagaimana peran pemuda dalam menanggulangi politik uang dalam Pilkada dan upaya untuk meningkatkan kesadaran politik serta mengawasi praktik politik uang. Pemuda diharapkan dapat bijak dalam memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi positif tentang pentingnya memilih calon berdasarkan kapasitas, bukan materi. Meskipun tantangan dalam menghadapi politik uang cukup besar seperti rendahnya partisipasi politik pemuda dan masih menganggap politik uang sebagai hal yang biasa tetapi pemuda memiliki potensi besar untuk menciptakan Pilkada yang lebih bersih dan berkualitas. Oleh karena itu, keterlibatan aktif pemuda dalam proses demokrasi sangat penting untuk mewujudkan sistem pemilihan yang lebih transparan dan adil.

PENDAHULUAN
Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah mekanisme demokrasi yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin untuk daerah mereka. Proses ini menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan serta kemajuan bagi daerahnya. Namun tetapi seiring berjalannya waktu, praktik politik uang dalam Pilkada semakin marak dan menjadi salah satu masalah yang dapat mengancam kualitas demokrasi di Indonesia. Politik uang adalah pemberian uang atau barang yang bertujuan untuk mempengaruhi pilihan pemilih dan sering kali melanggar prinsip dasar pemilu yaitu jujur adil dan bebas. Salah satu kelompok yang dapat berperan dalam menghadapi praktik politik uang adalah pemuda. Sebagai generasi penerus bangsa pemuda memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia, tidak hanya berperan sebagai pemilih yang cerdas, tetapi juga sebagai tokoh perubahan yang dapat mengedukasi masyarakat serta mengawasi jalannya Pilkada.

KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam penelitian ini berfokus pada konsep dan teori tentang politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serta peran pemuda dalam proses demokrasi dan upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda untuk mengatasi praktik politik uang. Beberapa referensi yang relevan membahas tentang fenomena politik uang dan dampaknya terhadap demokrasi serta peran pemuda untuk membangun demokrasi yang bersih.

Politik Uang dalam Pilkada
Politik uang adalah sebuah praktik pemberian uang, barang, atau fasilitas lainnya kepada pemilih dengan tujuan untuk mempengaruhi pilihan politik mereka. Beberapa penelitian menyimpukan bahwa praktik politik uang merusak prinsip dasar demokrasi karena memilih bukan karena berdasarkan ideologi dan kapasitas calon pemimpin tetapi berdasarkan materi atau imbalan. Hal ini menjadi masalah utama dalam Pilkada di Indonesia, yang sering kali menurunkan kualitas pemilihan serta mempengaruhi hasil yang tidak mencerminkan pilihan yang rasional dari masyarakat. Menurut penelitian oleh Fitrani, Gaffar, dan Mujani (2004), politik uang dalam Pilkada sering kali dikaitkan dengan ketidakpercayaan publik terhadap sistem politik yang ada, yang pada gilirannya mengarah pada rendahnya kualitas demokrasi. Politisi yang menggunakan politik uang berfokus pada mencari suara dengan cara yang tidak transparan dan tidak adil, yang merusak legitimasi pemilihan tersebut.

Peran Pemuda dalam Demokrasi
Pemuda sebagai kelompok yang memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan politik memiliki posisi strategis dalam menjaga dan memperbaiki kualitas demokrasi. Berdasarkan kajian dari Terry, K. (2017) pemuda yang terlibat dalam proses politik dapat berfungsi sebagai agen perubahan yang tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penggerak kesadaran politik di masyarakat. Pemuda dengan pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai politik dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan demokrasi yang lebih bersih, termasuk dalam konteks Pilkada.

Pengaruh Politik Uang terhadap Partisipasi Politik Pemuda
Menurut Sundari dan Ma'ruf (2016), politik uang sering kali membuat pemilih, termasuk pemuda juga merasa terpaksa menerima imbalan tersebut meskipun mereka tidak sepenuhnya mendukung calon yang diberikan uang atau barang. Hal ini menyebabkan pemilih tidak berpartisipasi secara aktif dan rasional dalam memilih dan cenderung memilih berdasarkan iming-iming materi daripada kapasitas calon. Kondisi ini juga sering kali menurunkan kualitas partisipasi politik pemuda, karena mereka merasa bahwa suaranya tidak memiliki nilai lebih selain sebagai alat untuk memenangkan pemilu bagi calon yang memberi imbalan.
Upaya Pemuda dalam Mengatasi Politik Uang
Pemuda memiliki peran penting dalam mengurangi praktik politik uang yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran politik masyarakat, mengawasi jalannya Pilkada serta berpartisipasi dalam pengawasan dan penegakan hukum. Susilo dan Satria (2018} dalam penelitiannya menekankan tentang pentingnya peran pemuda dalam pengawasan Pilkada dengan menggunakan media sosial untuk melaporkan praktik politik uang dan menyebarkan informasi terkait dampak dan buruknya dari praktik tersebut.

PEMBAHASAN
Politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan masalah serius yang dapat merusak integritas demokrasi. Praktik ini menyebabkan pemilih memilih berdasarkan materi daripada kualitas calon yang mengarah pada pemimpin tidak kompeten dan buruk dalam menjalankan pemerintahan. Pemuda sebagai tokoh perubahan, memiliki peran penting dalam mengatasi politik uang. Pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat melalui edukasi tentang bahaya politik uang dan pentingnya memilih berdasarkan visi-misi calon, bukan berasalkan imbalan materi. Pemuda juga dapat terlibat dalam pengawasan Pilkada dengan memanfaatkan teknologi untuk melaporkan praktik politik uang. Selain itu, pemuda dapat mendorong partisipasi politik yang cerdas dan mendukung kebijakan yang lebih tegas untuk menanggulangi politik uang.

PENUTUP
Politik uang dalam Pilkada merupakan tantangan besar yang dapat mengancam kualitas demokrasi di Indonesia. Pemuda memiliki peran dalam menghadapinya melalui edukasi, pengawasan, dan dorongan untuk partisipasi politik. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar tetapi pemuda memiliki potensi untuk membawa perubahan melalui kesadaran kolektif dan upaya bersama. Dengan komitmen untuk menjaga integritas demokrasi, pemuda dapat membantu mewujudkan Pilkada yang lebih bersih, transparan, dan berkualitas, serta memperkuat demokrasi Indonesia ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline