Lihat ke Halaman Asli

Rahasia Meningkatkan Kecepatan Efek Khasiat Herbal

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah bukan rahasia lagi jika kinerja herbal memang masih belum memuaskan banyak pihak. Dibandingkan kerja obat kimia, kecepatan hasil yang ditunjukkan herbal memang sangat lambat. Itulah yang membuat herbal, sampai saat ini, masih menduduki peringkat alternatif belaka. Ya, hebal hanya dilirik jika pasien sudah merasa bosan dengan pengobatan dokter tidak kunjung selesai. Alasannya, kalau memang tidak sembuh, pengobatan herbal adalah upaya yang murah sehingga tidak membuang banyak uang.

Benarkah demikian?

Apakah herbal dan obat alami tidak bisa bereaksi dengan cepat?

Nah, berikut sharing kisah penyembuhan dengan penggunaan herbal dan 'tindak medis alternatif'.

Suatu saat, dr. Agus S berkunjung ke tempat saya. Ternyata, dr Agus ini memang sudah lama berminat dengan pengobatan menggunakan terapi herbal dan bekam. Jadi, pada saat menangani pasiennya, ia akan memberikan pilihan, herbal atau obat kimia. Jika pasen meminta pengobatan herbal, ia akan menggunakan herbal dan penanganan alami lainnya. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan, ia akan menggunakan obat kimia yang bisa bereaksi dengan cepat untuk mengatasi kondisi pasien saat itu. Saat sudah memungkinkan, pasien diarahkan untuk menggunakan produk-produk kesehatan alami.

Transaksi terjadi dan beliau pulang dengan membawa produk dari toko kami. Sekitar 3 hari setelah Lebaran 2011, sebuah sms masuk ke hp saya yang berbunyi:

"Dua hari sebelum lebaran, seorang pasien datang ke rumah saya dengan keluhan stroke. Tangan kiri tak bisa digerakkan dan mulut mencong ke kiri. Setelah di beri ekstrak gamat ****-*, 2 x 2 sdm, semuanya normal pada saat lebaran, subhanallah..."

Artinya, stroke yang dialami pasien tersebut bisa diatasi hanya dalam jangka waktu 2 hari.

Pada saat yang lain, beliau juga mengatasi pasien diabetes dengan keluhan luka yang tidak kunjung sembuh, bahkan sudah memborok dan tembus ke bagian telapak kaki. Setelah meyakinkan pasiennya tentang treatmen pengobatan alami yang akan dilakukannya pada pasien, mulailah dr. Agus melakukan pembekaman di areal kaki. Adapun obat yang digunakan adalah minyak zaitun, habbatussauda, dan madu murni. Minyak zaitun dioleskan pada luka, sedangkan madu dan habbatussauda diminum.

Dalam jangka waktu empat hari kadar gula darah menurun dan luka pun menutup. Kaki yang tadinya terlihat basah dan terlihat tidak ada darah kembali normal.

Ya, itu adalah kasus yang saya ambil dari seorang dokter rekan saya. Tentunya, ada banyak cerita lain yang mungkin dialami oleh pasien dan dokter lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline