Lihat ke Halaman Asli

Childa Fauzia

Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Laris Manis, Bantu Kembangkan UMKM di Tengah Pandemi

Diperbarui: 25 Maret 2021   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bangsri-Pada hari Sabtu tanggal 13 Maret 2021 KKN tematik UNISNU kelompok 4 ikut serta membantu proses produksi salah satu minuman hits di era pandemi  yaitu wedang uwuh yang berlokasi di desa Dermolo. 

Pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita bukan? Sebenarnya apa itu Wedang Uwuh? Wedang uwuh ini dalam Bahasa Jawa mempunyai arti yang unik, yakni wedang berarti "minuman" dan uwuh berarti "sampah". 

Ada banyak minuman tradisional Indonesia yang memiliki manfaat untuk tubuh bahkan dinilai sangat baik digunakan dalam proses pengobatan tradisonal. Selain itu pula di Indonesia banyak sekali minuman yang berasal dari bahan-bahan tradisional. Sebagai contoh, ada wedang jahe, wedang ronde, wedang secang, dan wedang uwuh.

dokpri

Bahan wedang uwuh Wedang identik dengan minuman hangat yang salah satu komposisinya menggunakan jahe, sama halnya dengan wedah uwuh. Pada wedang uwuh pun juga digunakan tanaman herba bernama jahe. Selain jahe, ditambahkan pula kayu secang, cengkeh, kayu manis, pala, serai, kapulaga, dan gula batu atau gula pasir. Jahe dan kapulaga pada wedang uwuh, dapat memberikan sensasi hangat di tubuh sehingga minuman ini cocok diminum pada saat hujan atau saat santai di sore hari.

Usaha yang dirintis secara turun temurun ini sudah ada sejak dahulu, yang awalnya beliau merupakan asli Solo, yang kini menetap di Jepara dan mengembangkan bisnisnya. Ririn (pemilik usaha) menuturkan "sebenarnya tidaklah sulit membuat minuman herbal ini, hanya saja harus telaten saat meracik wedang uwuh. Apalagi wedang uwuh memiliki bahan-bahan yang beragam dan cukup banyak. Semua bahan wedang uwuh miliknya dicuci terlebih dahulu. Dengan begitu, pelanggannya tak perlu khawatir saat mengonsumsi wedang uwuh" jelasnya

"Semua bahan biasanya saya cuci dulu yang daun-daun itu dicuci bersih. Karena saya beli wedang uwuh itu kadang daunnya masih ada yang kotor, jadi masa mau kita jual kotor. Kan buat dikonsumsi juga nggak bagus," tambah pemilik asli usaha minuman tradisional tersebut. Proses pembuatannya yaitu pertama, semua bahan dicuci hingga semua kotorannya hilang. Lalu dijemur sampai kering, selanjutnya racik dengan takaran yang sudah ditentukan. Sedangkan terkait cara penyajian, satu racikan wedang uwuh dapat diseduh dengan 1 gelas besar atau sekitar 400 ml, dan juga bisa digunakan kembali untuk 1-2 seduh.

Saat ini, wedang uwuh buatan Ririn bisa dibilang laris manis hampir 2 tahun belakangan ini, terlebih selama pandemi. Namun sedikit terdapat kendala pada saat proses pengeringan, dikarenakan ketika memasuki musim penghujan produksi wedang uwuh kurang begitu maksimal. Jika hendak menggunakan bantuan oven untuk membantu proses pengeringan, maka akan berpengaruh pula pada tingkat kekeringan hasilnya. Beliau menuturkan pemesanan juga sering melalui via online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline