Terik mentari tak surutkan ia langkahkan kaki
Harum wewangi sunnah yang ia jalani berangsur pergi
Ia sambut uluran tangan, pamit berangkat suguhkan senyum hangat
Suamiku pergi, sisakan derap
Dedaun jatuh seling dentum tembak bergemuruh
Aku tak tau, ada apa dengan jumatku?
Bau bubuk mesiu seketika masuk gugurkan bahagiaku
Cemas,
Ada apa? Mengapa ada suara baling? Mengapa ada dentum asing?
Di sudut kamar aku mengaduh,
Bagaimana nasib orang tersayangku?