Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang pemuda bernama Jeman. Ia dikenal sebagai sosok yang tampan, pandai, dan juga rajin beribadah, namun kurang peduli terhadap kebersihan di sekitarnya. Jeman sering pergi ke masjid dengan pakaian lusuh dan halaman rumahnya penuh dengan dedaunan yang berserakan.
Suatu hari, Imam masjid desa, Ustadz Jono, memberikan ceramah tentang hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Iman itu ada tujuh puluh lebih cabang. Yang paling tinggi adalah ucapan 'La ilaha illallah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah cabang dari iman." (HR. Muslim).
Ustadz Jono menjelaskan, "Hadits ini mengajarkan kita bahwa iman tidak hanya diukur dari ibadah seperti sholat dan puasa, tetapi juga dari perbuatan kecil yang menunjukkan perhatian terhadap lingkungan dan kebersihan. Menyingkirkan gangguan di jalan, misalnya, adalah bentuk kepedulian kita yang mencerminkan keimanan."
Jeman yang mendengar ceramah itu mulai merenung. Ia sadar, selama ini ia terlalu fokus pada ibadah formal tanpa memperhatikan lingkungannya. Setelah pulang dari masjid, ia segera mengambil sapu dan membersihkan halaman rumahnya. Ia juga mulai memperhatikan penampilannya saat pergi ke masjid.
Keesokan harinya, Jeman melihat seorang anak kecil tersandung oleh ranting pohon di jalan menuju masjid. Ia segera menyingkirkan ranting itu dan mengingatkan dirinya, "Ini adalah cabang iman yang diajarkan Rasulullah."
Sejak hari itu, Jeman menjadi lebih peduli terhadap kebersihan, baik di rumah, lingkungan, maupun dirinya sendiri. Ia juga mengajak tetangganya untuk bersama-sama menjaga kebersihan desa mereka. Sikapnya yang baru ini membuatnya semakin dihormati oleh warga desa.
Melalui perubahan kecil tersebut, Jeman menyadari bahwa iman dan kebersihan saling terkait. Ia tidak hanya semakin mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
Pesan moral:
Hadits tentang iman dan kebersihan mengingatkan kita bahwa keimanan sejati mencakup perbuatan baik yang sederhana, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan membantu orang lain. Dengan mempraktikkan nilai-nilai ini, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah tetapi juga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H